Page 22 - Bibliografi Beranotasi Karya Tjipto Mangoenkoesoemo
P. 22
tempat ini memakan waktu dari awal Juni hingga akhir Agusuts
namun dengan diselingi di tempat-tempat lain di Jakarta.
Dalam tiga bulan (JuniAgustus), peneliti membagi hari
hari kerja dalam per minggunya. Dalam setiap satu pekan,
dua-tiga kali pencarian dilakukan di dua tempat utama yang
telah disebutkan di atas. Dua hari berikutnya meneliti ke
berbagai lokasi penyimpanan arsip/literatur lainnya. Berikut
adalah nama lokasi-lokasi yang peneliti kunjungi dalam
jangka tiga bulan tersebut: pertama, perpustakaan perguruan
tinggi: Perpustakaan Universitas Indonesia, Perpustakaan
Universitas Atmajaya, dan Perpustakaan STF Driyarkara.
Kedua, Perpustakaan perusahaan dan yayasan: Perpustakaan
Pusat Informasi Kompas, Pusat Dokumentasi Sastra HB. Jassin,
dan Freedom Institute Library. Ketiga, Perpustakaan lembaga
pemerintah: Perpustakaan PDIILIPI dan Perpustakaan Museum
Sejarah Jakarta. Selain berkunjung ke lokasi langsung, peneliti
juga melakukan penelusuran melalui jejaring maya ke situs-
situs yang servernya ada di luar kota dan luar negeri, seperti
ke Perpustakaan Medayu Agung di Surabaya, perpustakaan
perpustakaan daerah dengan memanfaatkan katalog onesearch.
id, Bibliografi Nasional Indonesia dan Katalog Induk Nasional,
serta ke luarnegeri melalui situs-situs pengumpul arsip digital
seperti: delpher.nl, kitlv.nl, wereldculturen.nl, commons.
wikimedia.org, dll.
Berdasarkan persebaran lokasilokasi tersebut, tempat
penyimpanan arsip/literatur yang paling banyak ditemukannya
karya Tjipto adalah PNRI. Sedangkan untuk pengumpul arsip
digital di dunia maya adalah situs delpher.nl. Selain kedua
lembaga itu, sumbersumber yang ditulis Tjipto cukup banyak
ditemukan di Hatta Corner dan ANRI (terutama arsip notulen
dari Staten General). Di tempattempat lain karya Tjipto
paling hanya ditemukan satu atau dua judul saja. Hasil-hasil
temuan sumber sejarah berupa karya Tjipto tersebut kemudian
digandakan dengan pemindaian atau fotokopi. Penanganan
dengan pemindaian dilakukan untuk arsip-arsip yang kondisinya
sudah rapuh. Sedangkan fotokopi untuk arsip yang masih baik
10 Bibliografi Beranotasi Karya
Tjipto Mangoenkoesoemo