Page 116 - E-MODUL PRODI PIAUD PJOK
P. 116

Cedera olahraga adalah seluruh jenis cedera yang timbul, saat waktu latihan maupun saat waktu
            berolahraga  (pertandingan)  ataupun  setelah  pertandingan.  (Khoiril  Anam,  2020).  Olahraga
            mengkategorikan menjadi cedera tinggi atau cedera ringan. (Fair & Champa, 2019).Cedera terkait
            olahraga  terjadi  ketika  beban  kerja  dan  kapasitas  jaringan  tubuh  selama  aktivitas  atletik  tidak
            seimbang (Lesmana, 2019). Cedera olahraga teknopatih sejati adalah atlopathia.Ini mengacu pada
            cedera yang sebenarnya disebabkan oleh kesalahan yang dilakukan selama gerakan terkait olahraga
            tertentu.  Untuk  mencegah  cedera  dengan  mengubah  teknik  gerakan,  penting  untuk  memahami
            biomekanik teknik gerakan untuk memahami mekanisme cedera (Giriwijoyo et al., 2020). Cedera
            adalah reaksi terhadap gaya yang diberikan pada tubuh atau bagian tubuh yang lebih besar dari yang
            dapat ditahan oleh tubuh. Dalam dunia olahraga, cedera tidak hanya disebabkan oleh kontak fisik;
            ada  juga  risiko  bahaya  dari  kekuatan  yang  berkembang  di  otot  sebagai  akibat  dari  tindakan
            tersebut.biasanya terjadi pada persendian tendon, ligamen, dan tulang. Namun, cedera bisa terjadi
            baik sebelum maupun selama berolahraga. Ini bisa jadi karena teknik pemanasan yang salah, tingkat
            panas yang rendah (Candra et al., 2021).
                 Pada saat berolahraga sangat rentan terjadinya cedera apalagi saat memulai pertandingan atau
            latihan  yang  tidak  diawali  dengan  stretching  atau  pemanasan,  dikarenakan  olahraga  ini  yaitu
            olahraga  sepak  bola,  olahraga  yang  langsung  menggunakan  badan  sehingga  pemain  sepak  bola
            sangat  dekat  jaraknya  sehingga  dapat  menyebabkan  cedera.  Cedera  yang  terjadi  pada  olahraga
            sepak  bola  meliputi  beberapa  hal  yaitu  kelelahan,  kurangnya  pemanasan,  pendinginan  atau
            memakai  alat  olahraga  yang  salah  (Nurcahyo,  2015).  Aktivitas  fisik  berperan  penting  bagi
            perkembangan dan pertumbuhan anak. Olahraga pada anak usia dini hanyalah bersifat kesenangan.
            Tujuannya agar anak dapat dilibatkan dalam kompetisi.Potensi olahraga  cedera pada anak sangat
            signifikan.Jadi  sangat  perlu  dalam  membimbing  anak  agar  tidak  terkena  cedera  pada  saat
            berolahraga.  Pencegahan  cedera  pada  anak  saat  olahraga  rutin  kan  selalu  melakukan  pemanasan
            terlebih dahulu, jangan terlalu mencegah anak dalam berolahraga dan jadwal olahraga bagi anak
            pun sangat penting untuk selalu menjaga keseimbangan anak (Ismunandar, 2020).
                 Salah satu akibat cedera atlet yaitu sikap dari atlet tersebut yang memaksakan diri untuk tetap
            latihan  pada  saat  dekat  dengan  kompetisi  dikarenakan  takut  tidak  bisa  ikut  dalam  kompetisi
            tersebut, hal inilah yang menyebabkan pemulihan dari cedera itu semakin lama.Pencegahan cedera
            yaitu harus melakukan stretching yang lebih mendalam agar para pelatih mengetahui pencegahan
            dari  cedera  tersebut  (Mu’arifin  et  al.,  2019).  Dari  kegiatan  sosialisasi  di  sekolah  membuat  para
            siswa  paham  dalam  melakukan  pencegahan  serta  perawatan  cedera  dalam  olahraga  serta  dapat
            mengatasi cedera olahraga, apabila langsung ditangani maka tidak akan menimbulkan resiko yang
            fatal (Junaidi et al., 2018b).
                 Kegiatan  kepada  masyarakat  bertujuan  untuk  mengetahui  atlet  sepakbola  dalam  melakukan
            penyembuhan cedera olahraga.Hasil dari pelatihan terjadi saat peserta melakukan cedera olahraga
            melalui  tes.  Lalu  para  peserta  memberikan  arahan  yang  telah  mereka  dapatkan  kepada  guru
            sehingga guru memiliki pengetahuan dalam melakukan penanganan cedera olahraga (Candra et al.,
            2019).  Ada  beberapa  faktor  yang  dapat  menyebabkan  cedera.Jenis  kerusakan  ada  dua  yaitu
            eksternal  dan  internal,  faktor  cedera  ekstrinsik  adalah  faktor  yang  terjadi  dari  luar  diri  misalnya
            memar, lecet. Faktor intrinsik adalah faktor cedera yang terjadi dari dalam misalnya patah tulang,
            dislokasi  (Gufron  &  Andrijianto,  2022).  Pengobatan  faktor  cedera  tulang  menjadi  faktor  risiko
            tersendiri  Abaikan  faktor  lain  seperti  ketersediaan  energi  (seperti  biomekanik).  Kemanjuran
            pengobatan  mungkin  minimal  ketika  ketersediaan  energi  tidak  mencukupi  untuk  mendukung
            remodeling  tulang.Mencegah  dan  mengobati  cedera  pada  pelari,  meningkatkan  daya  tahan  pra-

              110                       E-modul  Pendidikan Jasmani Untuk Mahasiswa Piaud
   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120   121