Page 118 - E-MODUL PRODI PIAUD PJOK
P. 118

malah  terjadinya  peradangan  hebat  bahkan  sampai  infeksi  makanya  untuk  segera  membawa
            kerumah sakit atau puskesmas terdekat (Mega Widya Putri et al., 2021).
                 Secara garis besar bisa kita ketahui bahwasanya cedera bisa terjadi pada siapa pun dan kapan
            pun,dan kita harus mampu mengetahui hal apa yang harus dilakukan agar tidak terjadinya hal yang
            lebih  parah  lagi  karena  membiarkan  cedera  atau  luka  yang  seharusnya  diobati  dan  tidak
            memaksakan  untuk  tetap  melakukan  aktivitas  normal  jikalau  memang  ada  bagian  tubuh  yang
            cedera, karena dalam metode rice terdapat dimana kita harus mengistirahatkan bagian tubuh yang
            cedera  tanpa  memaksakan  untuk  tetap  beraktivitas  yang  mana  akan  berakibat  sangat  fatal,
            sedangkan  proses  pengompresan  dilakukan  untuk  membantu  bahwasanya  jika  terjadinya
            pembengkakan atau terdapatnya darah serta cairan yang mengalir pada cedera dan tak lupa juga di
            rice terdapat proses tekan dan libet atau balut yang dimana kita harus menekan bagian yang cedera
            dan membalutnya, tapi tidak juga dengan sangat erat karena malah akan menyebabkan rasa kram
            atau kesemutan pada bagian cedera karena sirkulasi darah yang tidak lancar, dan terakhir adalah
            meninggikan bagian cedera yang dimana untuk membantu penggumpalan darah pada bagian cedera
            karena  terjadinya  pembengkakan  pada  bagian  cedera,yang  dimana  jalan  aliran  darah  yang
            menyempit  dan  membuat  darah  tersumbat  dan  menimbulkan  rasa  nyeri  yang  hebat  sehingga
            fungsinya meninggikan cedera adalah agar darah tidak menggumpal atau menumpuk pada bagian
            tubuh yang sedang cedera.

             B.  Jenis-Jenis Cedera
                 Trauma  akut  dan  sindrom  overuse  vasodilatasi  rubor  tumor  heat  dolor  merupakan  dua  jenis
            cedera yang sering menyerang atlet (Overuse Syndrome). Trauma akut  adalah cedera besar yang
            terjadi secara tiba-tiba, seperti patah tulang atau robekan pada jaringan tubuh, otot, jaringan tebal,
            atau jaringan ikat lainnya (Ii & Pustaka, 2002).
                 Otot  hamstring merupakan otot yang sesaknya bisa berdampak  negatif pada tulang  belakang,
            panggul, tungkai bawah serta secara holistik, di kegiatan fungsional serta status awam. (Haji Hasani
            et  al.,  2014).  Cedera  akut  biasanya  membutuhkan  perawatan  secara  profesional.  Atlet  sering
            mengalami  sindrom  overuse,  yang  dimulai  dengan  adanya  kekuatan  yang  agak  berlebihan  tetapi
            terjadi  berulang  kali  dalam  jangka  waktu  yang  lama  (Kai  et  al.,  2015).  Trauma  langsung  atau
            gerakan berulang sering menjadi penyebab cedera olahraga.
                 Tingkat  keseriusan  cedera meliputi: 1)  Luka ringan:  luka  yang tidak dirawat  mengakibatkan
            kerusakan jaringan dan pembengkakan  yang tidak berdampak pada penampilan, seperti lecet dan
            memar.  2)  Cedera  sedang:  ada  kerusakan  jaringan,  nyeri,  pembengkakan  yang  nyata,  dan
            penampilan yang tidak menyenangkan, seperti keseleo dan ketegangan tingkat 2. 3) Cedera serius:
            kerusakan  jaringan  yang  luas,  pembengkakan  yang  signifikan,  nyeri  yang  luar  biasa,
            ketidakmampuan       untuk    berolahraga.    Cedera    pergelangan     kaki merupakan galat satu
            cedera yang paling umum diderita sang atlet  cedera  pada  syndesmosis  membentuk  tingkat
            kerusakan  yang  lebih  tinggi,  waktu  pemulihan  yang  lebih  lama,  dan  ketika  pulang
            bermain yang lebih usang buat atlet  (Hunt  et  al.,  2022).  Ada  beberapa  jenis  cedera  yang  sering
            terjadi  pada  olahragawan:  (1)  Cedera  tulang,  Cedera  pada  tulang  itu  berbagai  macam,  ada  yang
            pemeriksaannya harus melakukan pembedahan ada juga yang tidak. (2) Cedera ligamen persendian,
            (3) Cedera tendon dan otot, (4) Cedera dan masalah kulit, (5) Cedera sistemik lain.




              112                       E-modul  Pendidikan Jasmani Untuk Mahasiswa Piaud
   113   114   115   116   117   118   119   120   121   122   123