Page 132 - B7_290121 BUKU PSIKOLOGI KEPRIBADIAN Rev
P. 132
kolek-tivisme sebagian menentukan tingkat kepatu-
han terhadap norma-norma sosial. Masyarakat
yang cenderung kolek-tif akan lebih homogeni-
tas dalam pola perilakunya, se-dangkan masyara-
kat yang mempunyai ragam pola perilakunya dapat
dikatagorikan sebagai masyarakat individualistik.
Introversi dan Introversi dan budaya
Budaya
Orang-orang Amerika utara yang mempunyai skor
tinggi dalam skala introversi dianggap kurang adaptif dan
secara psikologis ekstraversi lebih unggul daripada
yang introversi. Budaya Amerika Utara dapat dikatakan
menekankan nilai ekstraversi. Kasus pada budaya-budaya
lainnya tentunya berbeda, seperti di Jepang dengan ma-
syarakat yang bersikap hati-hati dan mengkontrol emosi.
Contoh lainnya yaitu beberapa diantara budaya
Kaukasian seperti misalnya orang Swedia yang cend-
erung pemalu, walaupun bukan merupakan peraturan
yang formal mengenai kesuksesan di karir, namun orang
pemalu cenderung tidak sukses dibandingkan individu
yang berani. Konsekuensi memiliki rasa malu pada pria
Swedia tidak terlalu merugikan karena wanita Swedia
cenderung menikah dengan pria yang rendah pendapa-
tannya. Masyarakat Swedia menghargai adanya rasa
malu dan dianggap lebih positif dibandingkan Ameri-
ka. Amerika kurang menghargai orang yang pemalu
dan pendiam, dibandingkan yang memiliki sikap asertif.
Inner-directed Inner-directed dan outer-directed person
dan Outer-di-
rected person Tombak Budaya pada suatu negara lebih ke in-
dividualis ataupun kolektif, hal tersebut menjadi as-
pek kepribadian pada individu di negara tersebut. Di-
mensi ini berfungsi sebagai prinsip yang lebih tinggi
mempengaruhi evolusi kepribadian dari banyak individu
di masyarakat. Masyarakat menjadi kolektif atau
individualis dipengaruhi oleh media pendidikan
dan institusi sebagai tempat penanaman perilaku fun-
damental. Contohnya, berjuta-juta anak sekolah yang
Kepribadian dan Budaya 121