Page 47 - B7_290121 BUKU PSIKOLOGI KEPRIBADIAN Rev
P. 47
a. Faktor Eksternal dalam regulasi diri
Faktor eksternal mempengaruhi regulasi diri dalam dua
cara, yaitu pertama, faktor eksternal memberi standar untuk
mengevaluasi tingkah laku. Faktor lingkungan berinteraksi
dengan pengaruh-pengaruh pribadi, membentuk standar
evaluasi diri seseorang. Melalui orang tua dan guru, serta
pengalaman berinteraksi dengan lingkungan yang lebih
luas, anak belajar mengembangkan standar yang dapat
dipakai untuk menilai diri.
Kedua, faktor eksternal mempengaruhi regulasi diri dalam
bentuk penguatan (reinforcement). Hadiah intrinsik tidak
selalu memberi kepuasan, orang membutuhkan insentif
yang berasal dari lingkungan eksternal. Standar tingkah
laku dan penguatan biasanya bekerja sama, dimana ketika
Gambar 2.12 : eksperimen Bandura pada anak orang dapat mencapai standar tingkah laku tertentu maka
Gambar 2.12 : eksperimen Bandura pada anak
Sumber : Bandura, Ross & Ros (1961)
Gambar 2.12 : eksperimen Bandura pada anak butuh penguatan agar tingkah laku semacam itu menjadi
Sumber : Bandura, Ross & Ros (1961)
Sumber : Bandura, Ross & Ros (1961) pilihan untuk dilakukan kembali.
STRUKTUR STRUKTUR KEPRIBADIAN b. Faktor Internal dalam regulasi diri
KEPRIBADIAN Bandura mengemukakan tiga bentuk pengaruh internal,
STRUKTUR STRUKTUR KEPRIBADIAN
STRUKTUR STRUKTUR KEPRIBADIAN
KEPRIBADIAN 1. Sistem Self (self system) yaitu pertama, observasi diri (self observation) dimana
KEPRIBADIAN
Sistem Self 1. Sistem Self (self system) pengaruh yang ditimbulkan oleh self individu harus mampu memonitoring performansinya, walau
Bandura meyakini bahwa
1. Sistem Self (self system)
Sistem Self
Sistem Self
Bandura meyakini bahwa pengaruh yang ditimbulkan oleh self
sebagai salah satu determinan tingkah laku tidak tidak sempurna karena individu cenderung menilai
Bandura meyakini bahwa pengaruh yang ditimbulkan oleh self dapat
sebagai salah satu determinan tingkah laku tidak dapat
sebagai salah satu determinan tingkah laku tidak dapat
dihilangkan tanpa membahayakan penjelasan dan kekuatan beberapa aspek tingkah lakunya dan mengabaikan tingkah
dihilangkan tanpa membahayakan penjelasan dan kekuatan
peramalan. Dengan kata lain, self diakui sebagai unsur dari laku yang lainnya.
dihilangkan tanpa membahayakan penjelasan dan kekuatan
peramalan. Dengan kata lain, self diakui sebagai unsur dari
struktur kepribadian. Sistem self bukan unsur psikis yang
peramalan. Dengan kata lain, self diakui sebagai unsur dari
struktur kepribadian. Sistem self bukan unsur psikis yang
Mengontrol tingkah lakutapi mengacu ke struktur kognitif yang Kedua, proses penilaian tingkah laku (judgement process)
struktur kepribadian. Sistem self bukan unsur psikis yang
Mengontrol tingkah lakutapi mengacu ke struktur kognitif yang
Mengontrol tingkah lakutapi mengacu ke struktur kognitif yang
memberi pedoman mekanisme dan seperangkat fungsi-fungsi adalah melihat kesesuaian tingkah laku dengan standar
memberi pedoman mekanisme dan seperangkat fungsi-fungsi
persepsi, evaluasi, dan pengaturan tingkah laku. Pengaruh self pribadi, membandingkan tingkah laku dengan norma
memberi pedoman mekanisme dan seperangkat fungsi-fungsi
persepsi, evaluasi, dan pengaturan tingkah laku. Pengaruh self
tidak otomatis atau mengatur tingkah laku secara otonom, tapi standar tingkah laku orang lain, menilai berdasarkan
persepsi, evaluasi, dan pengaturan tingkah laku. Pengaruh self
tidak otomatis atau mengatur tingkah laku secara otonom, tapi
self menjadi bagian dari sistem interaksi resiprokal. pentingnya suatu aktivitas dan memberi atribusi
tidak otomatis atau mengatur tingkah laku secara otonom, tapi
self menjadi bagian dari sistem interaksi resiprokal.
self menjadi bagian dari sistem interaksi resiprokal. performansi. Standar pribadi berasal dari pengalaman-
Regulasi Diri pengalaman mengamati model. Berdasarkan sumber model
Regulasi Diri
2. Regulasi Diri (Self Regulation)
Regulasi Diri 2. Regulasi Diri (Self Regulation) dan performansi yang mendapat penguatan, maka proses
kognnitif menyusun ukuran-ukuran atau norma yang
Manusia mempunyai kemampuan berpikir, dengan kemampuan
2. Regulasi Diri (Self Regulation) berpikir, dengan kemampuan sifatnya sangat pribadi karena ukuran tersebut tidak selalu
Manusia mempunyai kemampuan
tersebut manusia memanipulasi lingkungan sehingga terjadi
tersebut manusia memanipulasi lingkungan sehingga terjadi sinkron dengan kenyataan. Sebagian besar aktivitas harus
Manusia mempunyai kemampuan berpikir, dengan kemampuan
perubahan lingkungan akibat kegiatan manusia. Menurut Ban-
perubahan lingkungan akibat kegiatan manusia. Menurut Ban- dinilai dengan membandingkannya dengan ukuran eks-
tersebut manusia memanipulasi lingkungan sehingga terjadi
dura, akan terjadi strategi reaktif dan proaktif dalam regu-
dura, akan terjadi strategi reaktif dan proaktif dalam regu- ternal, bisa berupa norma standar, perbandingan sosial,
perubahan lingkungan akibat kegiatan manusia. Menurut Ban-
lasi diri. Strategi reaktif dipakai untuk mencapai tujuan, na-
lasi diri. Strategi reaktif dipakai untuk mencapai tujuan, na- perbandingan dengan orang lain atau perbandingan
dura, akan terjadi strategi reaktif dan proaktif dalam regu-
mun ketika tujuan hampir tercapai, strategi proaktiflah yang
mun ketika tujuan hampir tercapai, strategi proaktiflah yang kolektif.
lasi diri. Strategi reaktif dipakai untuk mencapai tujuan, na-
menentukan tujuan baru yang lebih tinggi. Ada tiga proses yang
menentukan tujuan baru yang lebih tinggi. Ada tiga proses yang
mun ketika tujuan hampir tercapai, strategi proaktiflah yang
dapat diapaki untuk melakukan pengaturan diri, yaitu memani-
dapat diapaki untuk melakukan pengaturan diri, yaitu memani- serta yang ketiga, yaitu respon diri (self response) dimana
menentukan tujuan baru yang lebih tinggi. Ada tiga proses yang
pulasi faktor eksternal, memonitoring dan mengevaluasi
pulasi faktor eksternal, memonitoring dan mengevaluasi pada akhirnya berdasarkan pengamatan dan judgment,
dapat diapaki untuk melakukan pengaturan diri, yaitu memani-
tingkah laku internal. Tingkah laku manusia merupakan hasil
pulasi faktor eksternal, memonitoring dan mengevaluasi
tingkah laku internal. faktor eksternal dan internal. individu mengevaluasi diri sendiri dan menghadiahi atau
resiprokal Tingkah laku manusia merupakan hasil
pengaruh
tingkah laku internal. Tingkah laku manusia merupakan hasil
pengaruh resiprokal faktor eksternal dan internal. menghukum dirinya sendiri.
Teori Belajar (Behavioristik) Halaman 36
pengaruh resiprokal faktor eksternal dan internal. .
Teori Belajar (Behavioristik) Halaman 36
Teori Belajar (Behavioristik) Halaman 36
36 Teori Belajar (Behavioristik)
Teori Belajar (Behavioristik) Halaman 37