Page 42 - Modul 6 Cerita Masyarakat Indonesia di Zaman Kolonialisme
P. 42

pura  menyerah,  tetapi  ia  menyerang  Belanda  setelah  diberi  senjata

                                  lengkap.
                                         Dr.  Snouck  Hurgronje  dalam  bukunya  De  Atjehers  (Orang  Aceh)

                                  mengusulkan bahwa rakyat Aceh harus diadu domba

                                  antara  golongan  teuku  (bangsawan)  dan  tengku

                                  (ulama),  kemudian  diserang  habis-habisan.  Tugas

                                  tersebut diserahkan kepada Kolonel J. B. van Heutz
                                  yang  segera  membentuk  Marsose  (pasukan  gerak

                                  cepat). Satu per satu para pemimpin Aceh gugur dan

                                  menyerah.  Teuku  Umar  gugur  di  Meulaboh  pada

                                  tahun  1899.  Cut  Nyak  Dien,  tokoh  pemimpin

                                  perempuan  ditangkap  tahun  1906  kemudian
                                                                                                        Gambar 6.12 Teuku Umar
                                  diasingkan ke Sumedang.                                          Sumber : Buku PR IPS Kelas VIII,2020

                                      Perang  Aceh  berlangsung  sangat  lama  karena  didukung  fanatisme

                                  seluruh rakyat Aceh. Rakyat Aceh menghayati perang tidak hanya sebagai

                                  upaya  membela  kerajaan,  tetapi  juga  membela  agama  Islam.  Belanda

                                  mengumumkan  Perang  Aceh  selesai  pada  1904.  Meskipun  demikian,
                                  perlawanan sporadis rakyat Aceh masih berlangsung hingga 1930-an. (Irim

                                  Rismi.H & Sri Pujiani,2020:79)

                               5) Perang Rakyat Tapanuli

                                          Perlawanan dipimpin oleh Sisingamangaraja XII


                                         Perlawanan  rakyat  Tapanuli  disebabkan  adanya  kecurigaan  Raja

                                  Batak  terhadap  perluasan  wilayah  Belanda  dengan  kedok  penyebaran

                                  agama  Kristen  (zeding).  Kecurigaan  ini  muncul  setelah  Sumatra  Barat

                                  berhasil dikuasai Belanda. Akibatnya, pos-pos zending Belanda diserang.

                                      Pertempuran  diawali  dari  Bahal  Batu  sebagai
                                  pusat  pertahanan  Belanda  pada  1877.  Untuk

                                  menghadapi perlawanan rakyat Tapanuli, Belanda

                                  menarik         pasukan          dari      Aceh.        Pasukan

                                  Sisingamangaraja  XII  dapat  dikalahkan  setelah

                                  Kapten  Christoffel  mengepung  benteng  terakhir

                                  Sisingamangaraja  XII  di  Pakpak.  Kedua  putra
                                  Sisingamangaraja  XII,  Patuan  Nagari  dan  Patuan
                                                                                                               Gambar 6.13
                                  Anggi  ikut  gugur.  Seluruh  Tapanuli  pun  dapat                        Sisingamangaraja XII
                                                                                                            Sumber : Buku PR IPS
                                  dikuasai Belanda. (Irim Rismi.H & Sri Pujiani,2020:80)
                                                                                                               Kelas VIII,2020





                                                                                                                              34
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47