Page 94 - Aplikasi-Sistem-Informasi-Dan-Manajemen-Laboratorium-SC
P. 94
Aplikasi Sistem Informasi Dan Manajemen Laboratorium
penyebab permasalahan. Analisis penyebab adalah kunci dan kadang-kadang
merupakan bagian yang paling sulit dalam melakukan tindakan perbaikan. Hal ini
disebabkan karena seringkali akar penyebab masalah tidak jelas sehingga
diperlukan analisis yang cermat terhadap semua penyebab potensial. Penyebab
potensial dapat mencakup antara lain: persyaratan pelanggan, pengaduan
pelanggan, audit internal atau eksternal, kaji ulang manajemen, sampel, metode
pengujian/pemeriksaan, pengendalian mutu internal, peralatan, bahan kimia dan
bahan acuan bersertifikat, kondisi akomodasi dan lingkungan, kompetensi
personel, rekaman, umpan balik dari pelanggan dan lain sebagainya. Karena itu
Personel pada bagian yang mengalami ketidaksesuaian dibantu oleh atasannya
langsung dan/manajer/pimpinan terkait membuat cause and effect diagram atau
fish bone diagram untuk menentukan akar penyebab ketidaksesuaian yang terjadi.
Diagram tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi seluruh penyebab
potensial dan penetapan akar penyebab ketidaksesuaian sehingga langkah
selanjutnya berupa tindakan perbaikan dapat dipertimbangkan.
2) Penetapan skala prioritas tindakan perbaikan
Setelah seluruh akar penyebab protensial dapat diidentifikasi melalui diagram
sebab akibat atau diagram tulang ikan, penetapan akar penyebab ketidaksesuaian
dapat dilakukan. Ketika melakukan penetapan akar penyebab ketidaksesuaian, hal
yang perlu diperhatikan adalah penyebab ketidaksesuaian mungkin lebih dari
satu. Langkah selanjutnya adalah melakukan identifikasi seluruh alternatif
tindakan perbaikan yang potensial dan kebutuhan sumber daya laboratorium yang
diperlukan. Buat skala prioritas untuk langkah-langkah tindakan perbaikan yang
akan dilakukan berdasarkan alternatif tindakan perbaikan yang paling
memungkinkan.
3) Penetapan tindakan perbaikan
Penentuan tindakan perbaikan ditetapkan berdasarkan skala prioritas yang telah
dibuat. Penentuan tersebut harus mempertimbangkan tindakan pencegahan
untuk memastikan bahwa ketidaksesuaian serupa tidak akan terulang kembali.
Namun, apabila ketidaksesuaian yang telah terjadi terulang kembali, kebijakan
atau prosedur yang menyebabkan timbulnya ketidaksesuaian tersebut harus
dievaluasi.
4) Penerapan tindakan perbaikan
Penerapan tindakan perbaikan dilakukan sampai tingkat yang sesuai dengan besar
dan risiko ketidak-sesuaian yang terjadi serta dampak terhadap laboratorium
dan/atau pelanggannya.
5) Peninjauan dan pemantauan tindakan perbaikan
Untuk memastikan efektivitas dan efisiensi tindakan perbaikan yang dilakukan,
manajer teknis melakukan peninjauan dan pemantauan hasil tindakan perbaikan
secara teknis. Sedangkan manajer administrasi melakukan peninjauan dan
pemantauan secara administrasi. Apapun tindakan perbaikan yang dilakukan atas
87