Page 288 - PENGAYAAN MATERI SEJARAH
P. 288

Pengayaan Materi Sejarah


                          segera  meninggalkan  Istana  Merdeka.  Sabur  menghubungi
                          Panglima  KKO  Jenderal  Hartono.  Brigade  KKO  Cilandak
                          diperintahkan  mengamankan  perjalanan  Presiden.  Karena
                          Presiden  Soekarno  dilanda  ketakutan  yang  luar  biasa  dan
                          tidak  sabar  ingin  segera  keluar  dari  Istana.  Jenderal  Sabur
                          memutuskan  untuk  membawa  Presiden  dan  rombongan  ke
                          luar istana Merdeka secara diam-diam. Rombongan Presiden
                          terdiri atas para Waperdam (dr. Soebandrio, Dr. Leimena dan
                          Dr. Chairul Saleh), meninggalkan istana menuju Markas KKO
                          di  Cilandak.  Selanjutnya  berangkat  menuju  Bogor.    57
                          Rombongan tiba dengan selamat di Istana  Bogor.
                                Sementara Pasukan RPKAD tanpa identitas tetap berada
                          disekitar  Istana.Pada  hari  Jum’at  tanggal  11  Maret  1966,
                          siding paripurna Kabinet Dwikora yang disempurnakan gagal.
                          Kampanye politik Soekarnogagal, yang berarti bayang-bayang
                          kekalahan Soekarno dalam pertarungan politik akan menjadi
                          kenyataan.


                      3.  Surat Perintah 11 Maret  1966

                                Pada  hari  Jum’at  tanggal  11  Maret  1966,    situasi
                          ibukota  berbeda  dengan  biasanya.  Jalan-jalan  di  sekitar
                          istana telah penuh dengan massa mahasiswa. Sejak pagi-pagi
                          buta  mereka  telah  berada  di  depan  Istana.  Pasukan
                          Tjakrabirawa dalam keadaan siaga tempur bertahan di istana.
                          Situasi  kota  Jakarta  sangat  mencekam,  sewaktu-waktu  bisa
                          pecah insiden bersenjata dan pertumpahan darah.
                                Pada  pukul  07.30,  Brigjen  Sabur,  dari  Istana  Bogor
                          menelpon  Pangdam  V,  Brigadir  Jenderal  Amir  Machmud,
                          mengkonfirmasi  apakah  Jakarta  dalam  keadaan  aman  bagi
                          Presiden.  Amir  Machmud  menyatakan  aman,  Presiden
                          Soekarno  bersama  dengan  tiga  orang  Waperdam  tiba  di
                          Istana  Merdeka  pada  pukul  09.00.  Di  ruang  sidang  semua
                          menteri hadir kecuali Men/Pangad Letnan Jenderal Soeharto
                          dan Menteri Perkebunan Frans Seda. 58







                276
   283   284   285   286   287   288   289   290   291   292   293