Page 452 - PENGAYAAN MATERI SEJARAH
P. 452

Pengayaan Materi Sejarah


                        Langkah awal yang dilakukan Habibie dan diikuti oleh presiden-
                presiden  lainnya  adalah  Reformasi  Birokrasi.  Langkah  ini  diawalai
                dengan reformasi di bidang politik dengan memperbarui  UU yang ada
                dalam  upaya  meningkatkan  kualitas  kehidupan  berpolitik.  Sebagai
                contoh adalah UU yang terkait dengan pemilu. Kebijakan ini diikuti pula
                oleh  Megawati.  Megawati  adalah  presiden  pertama  menjalankan
                sistem pemilihan umum secara langsung.
                        Habibie  juga  melihat  bahwa  permasalahan  utama  dalam
                merefromasi  birokrasi  adalah  memisahkan  birokrasi  dengan  pengaruh
                kepentingan politik praktis. Langkah yang dilakukan oleh Habibie adalah
                mereformasi  tubuh  Golkar  dengan  memisahkan  Golkar  dari  ABRI  dan
                Utusan  daerah  dan  melarang  ketua  partai  merangkap  jabatan
                pemerintahan  dengan  presiden  partai.  Ini  menjadi  langkah  awal
                perubahan birokrasi kita. Kebijakan ini kemudian didimplementasi juga
                oleh  presiden-presiden  selanjutnya.  Walaupun  kebijakan  tidak  boleh
                rangkap jabatan akhirnya hanya pada masa Habibie dijalankannya.
                        Habibie juga merencanakan pemisahan ABRI dengan Kepolisian
                Republik Indonesia. Ide pemisahan ini disertai dengan pembedaan kerja
                yang  jelas.  TNI  mengawal  dan  mengamankan  kedaulatan  negara
                sedangkan  Polri  bertugas  menegakkan  hukum  dan  memerangi
                kejahatan.  Ide  ini  terimplementasi  secara  penuh  pada  masa
                pemerintahan Abdurrahman Wahid.
                        Tonggal  terpenting  lainnya  adalah  membuka  jalan  peralihan
                demokrasi  dengan  mempercepat  jalannya  pemilihan  umum.  Bagi
                Habibie  pemilu  adalah  instrumen  demokrasi  yang  membagi  kekuatan
                rakyat untuk bersaing secara terbuka. Jaman Habibielah yang membuka
                kembali  kran  partai  politik,  sehingga  peserta  pemilu  1999  jauh  lebih
                banyak  dibaningkan  dengan  pemilu  sebelumnya.  Kebijakan  ini  diikuti
                oleh Megawati yang pertama kali menerapkan pemilihan umum secara
                langsung  untuk  memilih  presiden  dan  wakil  presiden  dan  anggota
                Dewan.
                        Ketika  pemerintah  Orde  Baru  tumbang,  keinginan  untuk
                mendapatkan ruang politik dan pemerintahan untuk mengatur wilayah
                sendiri  menjadi  keinginan  masyarakat  di  daerah-daerah  yang  pada
                akhirnya  melahirkan  Undang-Undang  otonomi  daerah.    Habibie
                mengawali  langkah  ini  yang  bertujuan  untuk  mengatasi    kesenjangan
                sosial  ekonomi  antara  satu  daerah  dengan  daerah  lainnya.  Pembagian
                hasil  eksplorasi  dan  eksploitasi  sumber  daya  alam  antara  pemerintah
                pusat  dan  daerah  juga  disesuaikan  dengan  kebutuhan  daerah  dan
                diharapkan  mampu  meningkatkan  kesejahteraan  masyarakat  daerah.
                Penerapan otonomi daerah tersebut diiringi dengan perubahan sistem



                440
   447   448   449   450   451   452   453   454   455   456   457