Page 447 - PENGAYAAN MATERI SEJARAH
P. 447

mencabut  status  DOM  yang  diterapkan  oleh  pemerintah  Orde  Baru,
                namun konfik di Aceh tidak kunjung selesai. Pada masa pemerintahan
                SBY,  pemerintah  berupaya  untuk  lebih  mengefektifkan  forum-forum
                dialog  mulai  dari  tingkat  lokal  Aceh  hingga  tingkat  internasional.  Di
                tingkat internasional, upaya tersebut menghasilkan Geneva Agreement
                (Kesepakatan  Penghentian  Permusuhan/  Cessation  of  Hostilities
                Agreement  (CoHA).  Tujuan  dari  kesepakatan  tersebut  adalah
                menghentikan segala bentuk  pertempuran sekaligus menjadi kerangka
                dasar dalam upaya negosiasi damai diantara semua pihak yang berseteru
                di Aceh. Namun pada kenyataannya, CoHA dan pembentukkan komite
                keamanan  bersama  belum  mampu  menciptakan  perdamaian  yang
                sesungguhnya.  Belum  dapat  dilaksanakannya  kesepakatan  tersebut
                dikarenakan minimnya dukungan di tingkat domestik, baik dari kalangan
                DPR maupun militer selain tidak adanya pula dukungan dari pihak GAM
                (Gerakan Aceh Merdeka). 60

                        Selain   berupaya   menyelesaikan    konflik   Aceh   melalui
                perundingan,  Presiden  SBY  juga  melakukan  pendekatan  langsung
                dengan  masyarakat  Aceh  melalui  kunjungan  yang  dilakukan  ke  Aceh
                pada  26  November  2004.  Dalam  kunjungan  tersebut,  Presiden  Susilo
                Bambang  Yudhoyono  menekankan  pentingnya  penerapan  otonomi
                khusus di Aceh sebagai sebuah otonomi yang luas. Presiden juga berupaya
                untuk  membicarakan  amnesti  dengan  DPR  bagi  anggota  GAM  seraya
                menekankan  bahwa  solusi  militer  tidak  akan  menyelesaikan  masalah
                Aceh secara permanen.
                    Selain  konflik  di  Aceh,  konflik  lain  yang  berpotensi  menjadi  konfik
                berskala  luas  adalah  konflik  bernuansa  agama  di  Poso.  Konflik  yang
                dimulai pada 1998 tersebut terus berlanjut hingga masa pemerintahan
                Presiden SBY. Salah satu kebijakan presiden untuk menyelesaikan konfik
                Poso adalah dengan mengeluarkan Intruksi Presiden No 14 Tahun 2005
                tentang  langkah-langkah  komprehensif  penanganan  masalah  Poso.
                Melalui Inpres tersebut, Presiden menginstruksikan untuk:

                1.  Melaksanakan percepatan penanganan masalah Poso melalui
                     langkah-langkah komprehensif, terpadu dan terkoordinasi.
                2.   Menindak secara tegas setiap kasus kriminal, korupsi dan teror serta
                     mengungkap jaringannya.
                3.   Upaya  penanganan  masalah  Poso  dilakukan  dengan  tetap
                     memperhatikan Deklarasi Malino 20 Desember 2001.



                                                                                 435
   442   443   444   445   446   447   448   449   450   451   452