Page 442 - PENGAYAAN MATERI SEJARAH
P. 442
Pengayaan Materi Sejarah
Pemilu 2004
Setelah amandemen ke empat UUD 1945 selesai dilakukan,
pemerintah bersama DPR berkewajiban menerbitkan sejumlah
produk hukum yang selaras dengan UUD. UU yang berhasil
ditetapkan oleh pemerintah dan DPR adalah UU No 30 tahun
2002 tentang Partai Politik, UU No 13 tahun 2003 tentang
Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD dan DPRD, UU No 22
Tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan Anggota DPR,
DPD dan DPRD, serta UU No 23 Tahun 2003 tentang Pemilihan
Presiden dan Wakil Presiden. P emilu 2004 merupakan
implementasi dari UU yang yang baru ditetapkan. Pemilu 2004
pertama kalinya masyarakat memilih wakil rakyat mereka, baik
tingkat pusat maupun daerah daerah, dan presiden dan wakil
presiden secara langsung. Pemilu anggota legislatif dan pemilu
presiden dan wakil presiden memiliki keterkaitan erat karena
setelah pemilu legislatif selesai, makan partai yang memiliki
suara lebih besar atau sama dengan tiga persen dapat
mencalonkan pasangan calon presiden dan wakil presidennya
untuk maju ke pemilu presiden. Jika dalam pemilu presiden dan
wakil presiden terdapat satu pasangan yang memperoleh suara
lebih dari 50%, maka pasangan tersebut dinyatakan sebagai
pasangan pemenang pemilu presiden. Namun jika pemilu
presiden tidak terdapat pasangan yang mendapatkan suara lebih
dari 50%, maka pasangan yang mendapatkan suara tertinggi
pertama dan kedua berhak mengikuti pemilu presiden putaran
kedua.inn 52
Pemilu legislatif 2004 yang diselenggarakan pada tanggal 5
April 2004 diikuti oleh 24 partai politik. Lima partai politik yang berhasil
mendapatkan suara terbanyak adalah Partai Golkar (24.480.757 atau
21,58% suara), PDI-P (21.026.629 atau 18,53% suara), PKB
(11.989.564 atau 10,57% suara), PPP (9.248.764 atau 8,15% suara)
dan PAN (7.303.324 atau 6,44% suara). Berdasarkan perolehan suara
tersebut, KPU meloloskan lima pasangan calon presiden dan wakil
presiden yang dianggap memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan
430