Page 439 - PENGAYAAN MATERI SEJARAH
P. 439

pemerintahan di masa mendatang dimana masing-masing daerah akan
                diberi wewenang lebih besar untuk mengelola hasil-hasil sumber daya
                alam dan potensi ekonomi yang mereka miliki.
                        Otonomi  daerah  merupakan  isu  penting  sejak  bergulirnya
                reformasi  pada  1998.  Setelah  berakhirnya  pemerintahan  Orde  Baru,
                rakyat  di  beberapa  daerah  mulai  menyuarakan  ketidakpuasan  mereka
                terhadap sistem sentralisasi kekuasaan dan wewenang pemerintah pusat
                yang  sangat  kuat.  Kepala  daerah  yang  bertugas  di  beberapa  daerah
                mulai  dari  posisi  gubernur  hingga  bupati  seringkali  bukan  merupakan
                pilihan masyarakat setempat.Pada masa pemerintahan Orde Baru, para
                pejabat  yang  bertugas  di  daerah  umumnya  adalah  pejabat  yang
                ditunjuk  oleh  pemerintah  pusat  dan  memerintah  sesuai  keinginan
                pemerintah  pusat.Masalah  di  daerah  semakin  kompleks  saat  pejabat
                bersangkutan  kurang  dapat  mengakomodasi  aspirasi  masyarakat
                setempat.Faktor  inilah  yang  membuat  isu  mengenai  otonomi  daerah
                menjadi  penting  sebagai  bagian  dari  reformasi  politik  dan  sosial
                terutama di beberapa wilayah yang ingin melepaskan diri dari NKRI.

                        Proses  pelaksanaan  otonomi  daerah  berikut  pengadaan
                perangkat  hukumnya  berkaitan  erat  dengan  sistem  pemilihan  umum
                berikutnya  yang  akandiselenggarakan  pada      2004.  Sejalan    dengan
                rencana  pelaksanaan  otonomi  daerah,  pemerintah  secara  aktif
                mengeluarkan beberapa undang-undang yang mendukung pelaksanaan
                otonomi  daerah  sekaligus  memberikan  pedoman  dalam  penelitian,
                pengembangan,  perencanaan  dan  pengawasan  saat  undang-undang
                tersebut diberlakukan.Terkait dengan itu, pemerintah mengeluarkan UU
                No. 12 tahun 2003 mengenai pemilihan umum anggota DPR, DPD dan
                DPRD. Penerbitan undang-undang ini diikuti dengan dikeluarkannya UU
                No.  22  tahun  2003  tentang  susunan  kedudukan  MPR,  DPR,  DPD    dan
                DPRD serta UU No. 23 tahun 2003 mengenai pemilihan presiden dan wakil
                presiden.  Untuk  melengkapi  berbagai  perangkat  hukum  mengenai
                otonomi  daerah  yang  sudah  ada,  pemerintahan  Presiden  Megawati  di
                tahun  terakhir  masa  pemerintahnnya  mengeluarkan  UU  No.  32  tahun
                2004  mengenai  pemerintahan  daerah  yang  memuat  antara  lain
                kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah, konsep otonomi dan asas-
                asas penyelenggaraan pemerintahan.
                        Sistem pemilihan langsung terhadap wakil-wakil rakyat di daerah
                dan kepala daerah menjadikan pelaksanaan otonomi daerah semakin




                                                                                 427
   434   435   436   437   438   439   440   441   442   443   444