Page 434 - PENGAYAAN MATERI SEJARAH
P. 434

Pengayaan Materi Sejarah


                pemilihan    presiden   langsung,   melakukan    reformasi   hukum,
                menstabilkan prekonomian dan menghentikan hutang luar negeri.
                Menata Konstitusi dan Memberantas Korupsi

                Tantangan  berat  Presiden  Megawati  yang  dihadapai  Megawati  pada
                masa  awa;  pemerintahannya  adalah  upaya  untuk  memberantas    KKN.
                Hal  ini  disebabkan  banyaknya  kasus-kasus  KKN  masa  Orde  Baru  yang
                belum  tuntas  dan  ditambah  kasus  KKN  pada  masa  pemerintahan
                Presiden Abdurrahman Wahid. Untuk menyelesaikan berbagai kasus KKN,
                pemerintahan  Presiden  Megawati  membentuk  Komisi  Tindak  Pidana
                Korupsi  setelah  keluarnya  UU  RI  No.  28  tahun  1999  tentang
                penyelenggaraan  negara  yang  bersih  dan  bebas  KKN.  Namun
                pembentukan komisi ini menuai kritik karena pada masa Abdurrahman
                Wahid  telah  dibentuk  Komisi  Pemeriksa  Kekayaan  Pejabat  Negara
                (KPKPN).  Keberadaan  dua  komisi  tersebut  tersebut  terkesan  tumpang
                tindih dari tugas yang diembannya. Pada masa pemerintahan Megawati
                sendiri,  kedua  komisi  tersebut  tidak  berjalan  secara  maksimal  sehingga
                diakhir pemerintahan Presiden Megawati, berbagai kasus  KKN  ada  yang
                belum diselesaikan.
                Pada  era  ini,  MPR  juga  melakukan  kembali  amandemen  terhadap UUD
                1945  pada  tanggal  10  November  2001.  Amandemen  tersebut  meliputi
                penegasan Indonesia sebagai negara hukum dan kedaulatan berada di
                tangan  rakyat.  Salah  satu  perubahan  yang  penting  adalah  terkait
                dengan  pemilihan  presiden  dan  wakil  presiden  yang  dipilih  secara
                langsung  oleh  rakyat  dan  akan  diterapkan  pada  pemilu  tahun  2004.
                Perubahan ini menyebabkan partisipasi rakyat dalam pemilihan umum
                bukan  hanya  memilih  calon  anggota  legislatif,  namun    juga    presiden
                dan  kepala  daerah  secara  terpisah.  Hal  lain  yang  dilakukan  terkait
                dengan  reformasi  di  bidang  hukum  dan  pemerintahan  adalah
                pembatasan  wewenang  MPR,  kesejajaran  kedudukan  antara  presiden
                dan  DPR  yang  secara  langsung  menguatkan  posisi  DPR,    kedudukan
                Dewan Perwakilan Daerah (DPD), penetapan APBN yang diajukan oleh
                presiden dan penegasan wewenang BPK.   48
                Bagian  yang  penting  dalam  amandemen  yang  dilakukan  MPR  adalah
                terkait  dengan  upaya  pemberantasan  KKN.  Upaya  yang  dilakukan
                adalah penegasan kekuasaan kehakiman sebagai kekuasaan independen
                untuk  menyelenggarakan  peradilan  yang  adil  dan  bersih  guna
                menegakkan hukum dan keadilan yang dilakukan oleh Mahkamah



                422
   429   430   431   432   433   434   435   436   437   438   439