Page 510 - PENGAYAAN MATERI SEJARAH
P. 510

Pengayaan Materi Sejarah


                petani gurem dan buruh tani. Perayaan desa, upacara keagamaan, atau
                menyerap  tenaga  kerja  yang  berlebih  (oleh  Geertz  disebut  involusi
                           63
                pertanian), adalah beberapa contoh mekanisme redistribusi tersebut.
                        Sekilas  nampak  bahwa  mekanisme  redistributif  tersebut
                merugikan  petani  kaya,  karena  kuatnya  tekanan  kultur  kolektif
                masyarakat  pertanian  desa.  Akan  tetapi  bila  dicermati  lebih  jauh,
                mekanisme  redistribusi  tersebut  sesungguhnya  telah  menjaga
                keharmonisan  desa,  dan  akhirnya  membuat  petani  kaya  tetap  dapat
                memperoleh  surplus  pertanian  tersebut.  Bila  saja  petani  kaya  tidak
                mendistribusikan  sebagian  surplus  ekonominya  itu,  atau        ia
                mengabaikan  kultur  tersebut,  kemungkinan  besar  ia  akan  didesas-
                desuskan oleh masyarakat lapis terbawah sebagai orang pelit. Ujungnya
                ialah,  ia  akan  sulit  sekali  mempekerjakan  buruh  tani  untuk  mengolah
                sawahnya. 64
                        Kiranya penting pula diulas konsep involusi pertanian dari Geertz
                (1963/1983)  yang  menunjuk  pada  fenomena  terserapnya  sejumlah
                pekerjaan  pada  lahan  tertentu.  Konsep  ini  dirumuskan  di  akhir  tahun
                1950-an, jauh sebelum terjadinya revolusi hijau, sebagai tekanan kultur
                lokal  untuk  menyediakan  pekerjaan  bagi  warga  komunitas  perdesaan.
                Sebenarnya  pekerjaan  mengolah  sawah  dapat  dikerjakan  tiga  orang.
                Akan  tetapi  karena  tiga  orang  tetangganya  yang  lain  menganggur,
                mereka  akhirnya  diikutsertakan  dalam  olah  tani  tersebut.  Disebabkan
                jumlah pekerja melebihi kapasitas sebenarnya, maka baik petani pemilik
                maupun  buruh  tani  sama-sama  mendapat  penghasilan  yang  lebih
                sedikit. Petani pemilik harus mengeluarkan upah yang lebih banyak dari
                pada  yang  semestinya.  Sementara  keenam  petani  tersebut  tidak
                mendapat upah sebesar bila dikerjakan hanya oleh tiga orang. Gejala ini
                disebut  oleh  Geertz  sebagai  shared  of  poverty  (kemiskinan  yang
                terbagi).
                        Keempat, revolusi hijau menguatkan sistem ekonomi uang dan
                kian mengintegrasikan sistem ekonomi desa ke dalam sistem ekonomi
                makro    yang   melingkupinya.   Sebagian   besar   hasil   pertanian
                diperjualbelikan.  Uang  pun  banyak  yang  mengalir  ke  pedesaan  dan
                semakin  berfungsi  sebagai  penggerak  kehidupan  sehari-hari  lokal,
                menggantikan  sistem  barter,  simbosis  mutualisme,  atau  mekanisme
                redistribusi yang lain. Hubungan sosial ekonomi desa dengan kota kian
                menguat. Pada akhirnya, kota pun semakin mempesona di mata




                498
   505   506   507   508   509   510   511   512   513   514   515