Page 59 - PENGAYAAN MATERI SEJARAH
P. 59

kolonial  Belanda,  dan  setelah  keluar  dari  penjara  pada  akhir  tahun
                1931,  diantara  1932-1933  sebelum  beliau  diasingkan  ke  Folres,
                Soekano  sering  kali  mengumandangkan  persatuan  bangsa-bangsa  Asia
                dalam pidato pidatonya di rapat umum, antara lain yang  berbunyi:

                        “  Kalau  Barong  Lio  Sai  dari  Tiongkok  bekerjasama    dengan
                        Lembu  Nandi  dari  India,  dengan  Spinx  dari  Mesir    dengan
                        Burung  Merak  dari  Burma,  dengan  Gajah  Putih  dari  Siam,
                        dengan  Ular  Hidra  dari  Vietnam  dengan  Harimau  dari  Filipina
                        dan  dengan  Banteng  dari  Indonesia,  maka  pasti  hancur  lebur
                        kolonialisme internasionalisme” 10


                        Gagasan-gagasan  Bung  Karno  tentang  solidaritas  Asia  Afrika
                dapat  dilihat  dari  tulisan-tulisannya  dalam  buku  “Di  bawah  Bendera
                Revolusi”, Jilid 1. Selain itu, semangat solidaritas Asia Afrika juga telah
                berkumandang  di  tempat  lain,  di  Benua  Eropa  yang  ribuan  kilometer
                jauhnya dari Indonesia, tepatnya di kota Bierville dekat Paris (Perancis),
                dan kota Brussel di Belgia tahun 1926 dan tahun 1927. Dikedua tempat
                itu,  mahasiswa-mahasiswa  Indonesia  yang  sedang  belajar  di  Eropa
                turut memainkan peranan dalam membangkitkan jiwa solidaritas Asia –
                Afrika.  Mereka  itu  antara  lain  adalah:  Mohammad  Hatta,  Nazir
                Pamontjak,  Ahmad  Subardjo,  Arnold  Mononutu,  Gatot  Tarumihardja,
                dan Abdul Manaf.

                        Pada  Kongres  Demokrasi  Internasional  ke  IV  (Demokratique
                International)  yang  diselenggarakan  pada  pada  bulan  Agustus  1926  di
                Bierville  pemuda  Mohammad  Hatta,  bersama    –sama    dengan    para
                pemuda  dari  Asia  lainnya  seperti  Duong  Van  Giao  (Anam/Indocina),
                Toptchybachy  (Azeribaidjan/Soviet),  Tung  Meau  (Tiongkok)  dan  K.M.
                Pannikar  (India),  mengeluarkan  “  Manifesto  bersama  “  yang  antara  lain
                berisi ; “Liberatie the spirit of Asia and you will have peace, not a peace
                imposed by the sword but a peace based on  good  will. The  spirit  of
                Asia  is  essentialy  pacific”.  (Bebaskan  jiwa  Asia  dan  anda    akan
                memperoleh  perdamaian,  bukan  perdamaian  dengan  paksaan  pedang,
                tetapi  perdamaian  berdasarkan  kemauan  baik.  Jiwa  Asia  pada  dasarnya
                adalah jiwa damai). 11
                        Jiwa dan sikap yang sama juga didengungkan kembali oleh para
                pemuda-pemuda  Indonesia  dibawah  pimpinan  Mohammad  Hatta  di
                Brussel pada saat pembentukan organisasi internasional yang bernama



                                                                                   4
                                                                                   7
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64