Page 62 - PENGAYAAN MATERI SEJARAH
P. 62

Pengayaan Materi Sejarah


                kesempatan yang sangat baik untuk merealisasikan kebijakan politik luar
                negeri bebas aktif.

                        Kabinet  Ali  Sastroamidjojo  dalam  keterangannya  di  depan
                Parlemen pada Agustus 1953 telah menegaskan , bahwa dalam usaha
                memperkokoh  perdamaian  dunia  perlu  dirintis  dan  di  organisasi
                kerjasama  antara  negara-negara  Asia-Afrika  terutama  yang  baru
                merdeka.
                        Sebelun  berangkat  PM  Ali  ke  Kolombo  ,  Menlu  Sunario    dan
                para  Dubes  Indonesia  di  negara-negara  Asia  Afrika  mengadakan
                pertemuan  di  Tugu,  Bogor.  Pertemuan  itu  membahas  rumusan-
                rumusan  yang  akanmenjadi  bahan  bagi  PM  Ali  Sastroamidjojo  untuk
                dibawa  ke  Kolombo,  sebagai  dasar  usul  Indonesia  untuk  meluaskan
                gagasan kerjasama regional di tingkat  Asia-Afrika.
                        Sebelum  berangkat  ke  Kolombo,  PM  Ali  menemui  Presiden
                Soekarno di Istana Merdeka pada bulan April 1955. Dalam pertemuan
                tersebut  dengan  Presiden  Soekarno  berpesan  ,  supaya  dalam
                pertemuan  Kolombo  nanti  ,  Indonesia  harus  bisa  memperjuangkan
                tekadnya  untuk  mengadakan  sebuah  konferensi  yang  melibatkan
                banyak  negara  Asia-Afrika.  “  Ingat  Ali,  ini  adalah  cita-cita  bersama  ;
                hampir  30  tahun  yang  lalu  kita  dalam  pergerakan  nasional  melawan
                penjajahan,  kita  sudah  mendengungkan  solidaritas  Asia  Afrika”,  kata
                Presiden Soekarno. 12

                        Pertemuan lima perdana menteri itu akhirnya berlangsung pada
                tanggal  28  April  -  2  Mei  1954,  Perdana  Menteri  Ceylon  (Srilangka),
                SirJhon Kotelawala , Perdana Menteri Burma ( U Nu), India (Jawaharlal
                Nehru),  Indonesia  (Ali  Sastroamidjojo),  dan  Pakistan  (Mohamad  Ali
                Jinah) melakukan pertemuan informal di Kolombo.Pertemuan tersebut
                kemudian dinamakan Konferensi Kolombo.
                        Pada awalnya pertemuan ini tidak memiliki agenda khusus dan
                 hanya  “neighbours  groups”  yang  diadakan  untuk  mempererat
                 hubungan  antar  kepala  negara.  Namun  pada  saat  pertemuan
                 dilangsungkan,  kondisi  di  Vietnam  mengalihkan  hal  tersebut.  Lima
                 kepala negara yang hadir lalu memfokuskan perhatian pada kasus ini,
                 terutama pada kemungkinan eskalasi perang yang terjadi.
                        Adapun  topik  yang  kemudian  di  diskusikan  meliputi,  kondisi
                 Indocina, bom hidrogen, kolonialisme dan nasonalisme serta



                50
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67