Page 177 - Hubungan Indonesia Jepang dalam Lintasan Sejarah
P. 177

HUBUNGAN INDONESIA-JEPANG
                                          1945-1958

            Sekutu sampai April 1952. Kedua negara itu tidak bisa aktif dalam diplomasi atau
            hubungan dengan luar negeri dengan inisiatif sendiri.


















                                    Let.Jen Schilling & Pennink
                                   Sumber: Koleksi Aiko Kurasawa

                    Departemen  Luar  Negeri  Jepang  hampir  tidak  berfungsi  dan  tugasnya
            diwakili oleh kantor yang bernama Shūsen Renraku Chūō Jimukyoku (Central Liason
            Office disingkatkan  Shūren).  Kantor  ini  adalah  instansi  utama  untuk mengadakan
            komunikasi dengan GHQ (General Head Quarter) tentara Sekutu, yang dalam hal ini
            diwakili oleh tentara Amerika. Pemerintah Jepang dilarang mengadakan hubungan
            langsung  dengan  negara-negara  lain,  dan  segala  sesuatu  yang  bersangkutan
            dengan urusan luar negeri harus diurus melalui GHQ.
                    Di  dalam  GHQ  ini  setiap  negara  Sekutu  membuka  kantor  perwakilan.
            Umpamanya Belanda mengirimkan Misi Militer Belanda dan hal yang bersangkutan
            dengan  Indonesia  ditangani  instansi  ini.  Karena  pemerintah  Jepang  sudah  tidak
            berkuasa kecuali urusan dalam negeri tertentu, maka sesuatu yang bersangkutan
            dengan orang Indonesia yang berada di Jepang diputuskan oleh Panglima GHQ dan
            Misi Militer Belanda ini.
                    Misi Militer Belanda ini dibuka pada tanggal 20 Mei 1946. Kedudukan dan
            haknya  setara  dengan  kedutaan,  tetapi  credential-lnya  disampaikan  ke  GHQ



                                             168
   172   173   174   175   176   177   178   179   180   181   182