Page 188 - Hubungan Indonesia Jepang dalam Lintasan Sejarah
P. 188
HUBUNGAN INDONESIA DAN JEPANG DALAM LINTASAN SEJARAH
ini. Kebanyakan anggota “Kelompok 32” adalah mantan anggota Tentara Pelajar
pada zaman revolusi yang pendidikannya terpaksa terhenti karena perjuangan.
Antara 85 orang yang dikirim ke Jepang banyak yang belajar perkapalan.
Keikutusertaan Jepang ke Konferensi Asia Afrika
Satu hal yangmenarik pada masa sebelum 1958 adalah kehadiran Jepang
pada Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955. Pada masa itu konferensi ini
sifatnya tantangan/challenge oleh negara-negara Asia-Afrika terhadap negara-
negara Barat. Di dalam daftar undangan yang disediakan oleh India dan dimajukan
pada rapat persiapan di Bogor nama Jepang tidak termasuk. Tetapi Pakistanlah
yang menuntut agar Jepang akan diundang kalau India ingin mengundang Tiongkok.
Ini adalah tawar menawar dalam saingan politik. Akhirnya India takut Tiongkok
20
tidak jadi diundang, dan karena itu dia setuju dengan usulan Pakistan. Ini adalah
satu hal yang sangat istimewa. Negara seperti Taiwan, Korea Selatan, dan Vietnam
Selatan tidak diundang meskipun sama sama Asia, karena negara-negara itu
dianggap berada di bawah payung Amerika. Sebenarnya Jepang juga sangat tunduk
di bawah payung Amerika Serikat, tetapi Jepang diundang.
Undangan itu disampaikan ke Jepang pada 29 Desember 1954, baru 3
minggu sesudah dibentuk kabinet baru oleh perdana Menteri Ichirō Hatoyama.
Memikirkan fakta bahwa negara-negara Asia yang pro-Amerika tidak diundang
kecuali Jepang, pada awalnya Menteri Luar Negeri takut berespons ke Amerika dan
sangat hati hati dalam pengambilan keputusan. Akhirnya pemerintah Jepang
memutuskan menerima undangan dan kirim rombongan terdiri dari 28 orang dan
dikepalai oleh Tatsunosuke Takasaki, kepala Biro Perencanaan Ekonomi. Ini sunguh
sunguh keputusan berani.
Dalam pidato Konferensi ini Takasaki menyubutkan “Jepang memberi
kerugian kepada negara-negara tetangga dalam perang dunia kedua. Waktu perang
selesai Jepang sendiri juga mengalami penderitaan luar biasa”. Koran Indonesia
menangkapnya dengan komentar “Kepala rombongan Jepang minta maaf atas
kesalahan dalam perang”.
21
III. Masalah Repatriasi Orang Jepang dan Deserter
Bab ini dan bab berikutnya akan membahas salah satu isu yang paling berat yang
pernah dihadapi oleh Indonesia dan Jepang. Pertama masalah orang Jepang yang
menolak repatriasi ke negerinya dan ingin tinggal di Indonesia. Kedua adalah soa
179