Page 110 - Buku Kajian Pemantauan UU ITE
P. 110

ASAS                                    KETERANGAN
                                                      delik penghinaan atau pencemaran nama baik dalam Pasal 27 ayat
                                                      (3) UU ITE. Oleh karena itu, ketentuan tersebut belum memenuhi
                                                      asas kejelasan tujuan sebagaimana diatur dalam Pasal 5 huruf a UU
                                                      PPP.
                         Pasal 5 huruf f              Bahwa  materi  muatan  Pasal  28  ayat  (2)  UU  ITE  berpotensi
                         Asas Kejelasan Rumusan       menimbulkan  multitafsir  karena  unsur  “antargolongan”  tidak
                                                      dijelaskan  lebih  lanjut,  tetapi  kriteria  “antargolongan”  diatur
                                                      berbeda-beda dalam KUHP dan SE Kapolri No. SE/6/X/2015. Oleh
                                                      karena  itu,  ketentuan  tersebut  belum memenuhi  asas  kejelasan
                                                      rumusan sebagaimana diatur dalam Pasal 5 huruf f UU PPP.

                             Unsur “individu” dan unsur “antargolongan” dalam Pasal 28 ayat (2) UU ITE belum
                        memenuhi  asas  kejelasan  tujuan  dan  asas  kejelasan  rumusan  sebagaimana  amanat
                        Pasal 5 huruf a dan huruf f UU PPP. Oleh karena itu, dalam revisi UU ITE delik Pasal 28
                        ayat 2 UU ITE dalam unsur “individu” perlu dibedakan dengan delik penghinaan atau
                        pencemaran  nama  baik  kepada  individu  dalam  Pasal  27  ayat  (3)  UU  ITE,  dan  unsur
                        “antargolongan”  diberikan  kejelasan  rumusan  dengan  penambahan  kriteria,  atau
                        perubahan terminologi hukum lain sesuai dengan konteks keberlakuannya.


                     9. Permasalahan Pengaturan Delik Pidana Pinjaman Online Ilegal
                             OJK, Polda Jatim, dan Akademisi FH Unair sebagai pemangku kepentingan dalam
                        pelaksanaan UU ITE mengemukakan bahwa tindakan pengiriman informasi elektronik
                        dan/atau  dokumen  elektronik  yang  berisi  ancaman  kekerasan  atau  menakut-nakuti
                        terutama yang dilakukan oleh pinjaman online ilegal kepada nasabahnya masih marak
                        terjadi. Tindakan ancaman yang dilakukan melalui sarana informasi elektronik, yakni
                        melalui telepon (dilakukan secara lisan), maupun melalui sarana pesan singkat/SMS atau
                        chat (dilakukan secara tertulis) yang dilakukan oleh pinjaman  online ilegal bertujuan
                        agar pihak nasabah segera membayar uang yang sudah dipinjamkan oleh perusahaan
                        pinjaman online ilegal. Dalam hal memberikan kepastian hukum terhadap permasalahan
                        tersebut maka dibentuklah Pasal 29 jo. Pasal 45B UU ITE.

                             Ketentuan  Pasal  29  UU  ITE  menyatakan  bahwa  “Setiap  Orang  yang  dengan
                        sengaja dan tanpa hak mengirimkan Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik
                        yang berisi ancaman kekerasan atau menakut-nakuti yang ditujukkan secara pribadi”
                        dimana  norma  tersebut  dibentuk  untuk  pelaku  tindakan  ancaman  kekerasan  dan
                        intimidasi yang dilakukan melalui sarana elektronik seperti aplikasi berbagi pesan suara,
                        pesan  teks,  maupun  panggilan  telepon.  Sedangkan  ketentuan  Pasal  45B  UU  ITE
                        menyatakan bahwa sebagai berikut:

                             “Setiap  Orang  yang  dengan  sengaja  dan  tanpa  hak  mengirimkan  Informasi
                             Elektronik  dan/atau  Dokumen  Elektronik  yang  berisi  ancaman  kekerasan  atau
                             menakut-nakuti  yang  ditujukan  secara  pribadi  sebagaimana  dimaksud  dalam
                             Pasal 29 dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau
                             denda paling banyak Rp. 750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah)”

                        Ketentuan  tersebut  dibentuk  sebagai  norma  sanksi  yang  dapat  dikenakan  kepada
                        pelaku. Pengaturan Pasal 29 Jo. 45B UU ITE tersebut saling berkaitan sehingga dalam
                        penerapan penegakan hukumnya tidak dapat dipisahkan.
                                                                               Kajian dan Evaluasi Pemantauan Pelaksanaan
                             Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Sebagaimana Telah Diubah Dengan …

                  88                                      Pusat Pemantauan Pelaksanaan Undang-Undang Badan Keahlian, Sekretariat
                                                                                                  Jenderal DPR RI
   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114   115