Page 115 - Buku Kajian Pemantauan UU ITE
P. 115

“Ayat (2a)
                             Pemerintah  wajib  melakukan  pencegahan  penyebarluasan  dan  penggunaan
                             Informasi Elektronik dan/ atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang
                             dilarang sesuai dengan ketentuan.
                             Ayat (2b)
                             Dalam  melakukan  pencegahan  sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  (2a),
                             Pemerintah berwenang melakukan pemutusan akses dan/atau memerintahkan
                             kepada  Penyelenggara  Sistem  Elektronik  untuk  melakukan  pemutusan  akses
                             terhadap  Informasi  Elektronik  dan/  atau  Dokumen  Elektronik  yang  memiliki
                             muatan yang melanggar hukum.”

                             Rumusan norma yang terdapat di dalam ketentuan tersebut telah memberikan
                        kewajiban  kepada  Pemerintah  untuk  melakukan  pencegahan  dan  pemutusan  akses
                        terhadap  informasi  dan/atau  dokumen  elektronik.  Untuk  menjalankan  ketentuan
                        sebagaimana dimaksud Pasal 40 ayat (2a) dan ayat (2b) UU ITE telah mengamanatkan
                        pembentukan peraturan pelaksana yang kemudian ditindaklanjuti dengan terbitnya PP
                        71/2019 yang secara substansi pada Pasal 95 PP 71/2019 telah mengatur mengenai
                        batasan,  kategori  serta  klasifikasi  mengenai  informasi  dan/atau  dokumen  elektronik
                        yang muatanya melanggar hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 ayat (2a) dan
                        ayat (2b) UU ITE. Ketentuan Pasal 96 PP 71/2019 mengatur sebagai berikut:

                             “Pemutusan Akses dilakukan terhadap Informasi Elektronik dan/ atau Dokumen
                             Elektronik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 95 dengan klasifikasi:
                             a.  melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan;
                             b.  meresahkan masyarakat dan mengganggu ketertiban umum; dan
                             c.  memberitahukan cara atau menyediakan Akses terhadap Informasi Elektronik
                                dan/atau  Dokumen  Elektronik  yang  memiliki  muatan  yang  dilarang  sesuai
                                dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.”

                             Ketentuan  mengenai  pemutusan  akses  tersebut  pada  dasarnya  berguna  untuk
                        membatasi penyalahgunaan informasi dan/atau dokumen elektronik yang melanggar
                        hukum  demi  melindungi  kepentingan  umum,  hal  ini  dikarenakan  perkembangan
                        teknologi yang secara masif yang berpotensi memberikan dampak buruk dan melewati
                        batas  penalaran  yang  wajar.  Hal  tersebut  juga  sesuai  dengan  pertimbangan  hakim
                        Mahkamah  Konstitusi  dalam  Putusan  Nomor  81/PUU-XVIII/2020  yang  menyatakan
                        sebagai berikut:
                                       18
                             “…menurut  Mahkamah  penting  untuk  dijelaskan  terlebih  dahulu  bahwa  pola
                             teknologi  informasi  dan  komunikasi  yang  saat  ini  banyak  digunakan  adalah
                             internet  yang  merupakan  wadah  komunikasi  digital  yang  dapat  melibatkan
                             siapapun  dengan  karakteristik  penyebaran  informasi  elektronik  dan/atau
                             dokumen elektronik yang sangat cepat, luas, dan masif dengan tidak mengenal
                             ruang dan waktu. Apabila informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang
                             bermuatan  melanggar  hukum  tersebut  telah  terlebih  dahulu  diakses,  sebelum
                             dilakukan  pemblokiran  maka  dampak  buruk  yang  ditimbulkan  akan  jauh  lebih
                             cepat  dan  masif  yang  dalam  batas  penalaran  yang  wajar  dapat  menimbulkan
                             kegaduhan, keresahan dan/atau mengganggu ketertiban umum. Untuk hal inilah
                             diperlukan  kecepatan  dan  keakuratan  yang  terukur  oleh  Pemerintah  untuk


            18    Pertimbangan Mahkamah Konstitusi dalam Putusan No. 81/PUU-XVIII/2020., hlm.296.
            Kajian dan Evaluasi Pemantauan Pelaksanaan
            Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Sebagaimana Telah Diubah Dengan …

            Pusat Pemantauan Pelaksanaan Undang-Undang Badan Keahlian, Sekretariat Jenderal DPR RI    93
   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120