Page 116 - Buku Kajian Pemantauan UU ITE
P. 116

dapat  sesegera  mungkin  melakukan  pencegahan  dengan  pemutusan  akses
                             terhadap informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang bermuatan
                             melanggar hukum.”

                             Melihat  bahwa  peran  dari  Pemerintah  yang  begitu  besar  dalam  melakukan
                        pemutusan akses terhadap informasi dan/atau  dokumentasi yang melanggar hukum
                        maka  ketentuan  tersebut  perlu  dipertegas  perihal  batasan-batasan  terkait informasi
                        dan/atau  dokumentasi  elektronik  yang  dapat  dilakukan  pemutusan  akses  oleh
                        Pemerintah.  Pembatasan  sebagaimana  dimaksud  berkaitan  dengan  pengklasifikasian
                        jenis, media atau konten yang dapat dilakukan pemutusan akses. Ketentuan Pasal 40
                        ayat  (2a)  dan  ayat  (2b)  UU  ITE  dinilai  belum  mengakomodir  hal  tersebut  sehingga
                        menimbulkan dampak yang luas.

                             Menurut Direktorat Tata Kelola Aplikasi Informatika, Direktorat Jenderal Aplikasi
                        Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Dit. TKAI Kominfo) dan Dit. PM
                        Kominfo, PP 71/2019 dan Peraturan Menteri Kementerian Komunikasi dan Informatika
                        Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penyelenggara Sistem Elektronik Lingkup Privat mengatur
                        lebih lanjut Pasal 40 ayat (2b) UU ITE mengenai pemutusan akses, dimana PSE memiliki
                        kewajiban untuk moderasi konten. Dit. TKAI Kominfo dan Dit. PM Kominfo berpendapat
                        bahwa Pasal 40 ayat (2b) UU ITE tidak mengatur secara spesifik kewenangan Pemerintah
                        untuk  melakukan  pemutusan  akses  internet  di  satu  area,  melainkan  memberikan
                        kewenangan untuk melakukan pemblokiran konten yang melanggar hukum.

                             Beberapa  pandangan  dari  para  stakeholder  tersebut  menunjukkan  bahwa
                        ketentuan  mengenai  pemutusan  akses  yang  pada  hakikatnya  untuk  mencegah
                        penyebaran informasi dan/atau dokumen elektronik tidak diatur secara menyeluruh hal
                        ini  dikarenakan  penyebaran  dapat  dilakukan  melalui  media,  platform  serta  berbagai
                        aplikasi lain yang tidak diakomodir dalam UU ITE dan oleh karenanya hal tersebut dapat
                        menimbulkan kesan bahwa Pemerintah dapat bertindak sewenang-wenang dan tidak
                        transparan dalam memutus beberapa konten.

                             Hal tersebut terlihat dalam Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta
                        Nomor 230/G/TF/2019/PTUN-JKT dimana Majelis Hakim menilai bahwa  kewenangan
                        yang diberikan dalam Pasal 40 ayat (2a) dan ayat (2b) UU ITE hanya pada pemutusan
                        akses  terhadap  informasi  dan/atau  dokumen  elektronik  yang  bermuatan  melawan
                        hukum dan tidak mencakup pada pemutusan akses jaringan internet.

                             Dalam  putusan  PTUN  Jakarta  tersebut,  Pemerintah  sebagai  Tergugat  I
                        berpandangan memiliki 2 (dua) penafsiran Pasal 40 ayat (2b) UU ITE sebagai berikut:
                        1. Bahwa Pemerintah memiliki kewenangan untuk melakukan pemutusan akses yang
                          tidak  hanya  terbatas  pada  informasi  dan/atau  dokumen  elektronik  yang  memiliki
                          muatan dilarang, in casu jaringan internet.
                        2. Pemerintah  juga  berpandangan  memiliki  kewenangan  untuk  memerintahkan  PSE
                          melakukan  pemutusan  akses  limitatif  terhadap  informasi  dan/atau  dokumen
                          elektronik yang memiliki kekuatan melanggar hukum.
                             Terhadap  pandangan  tersebut  Majelis  Hakim  PTUN  Jakarta  memiliki
                        pertimbangan bahwa dari Penjelasan Umum alinea ke-9 UU 19/2016 ditegaskan bahwa
                        “peran Pemerintah dalam mencegah penyebarluasan konten ilegal dengan melakukan
                        tindakan pemutusan akses terhadap Informasi Elektronik dan/ atau Dokumen Elektronik

                                                                               Kajian dan Evaluasi Pemantauan Pelaksanaan
                             Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Sebagaimana Telah Diubah Dengan …

                  94                                      Pusat Pemantauan Pelaksanaan Undang-Undang Badan Keahlian, Sekretariat
                                                                                                  Jenderal DPR RI
   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120   121