Page 54 - BUKU RINGKASAN KINERJA DPR RI
P. 54

Hal lain yang juga mendapatkan perhatian anggota tim di antaranya yaitu:
                     1)  Melaksanakan harapan publik  yang  diinginkan  oleh masyarakat terhadap
                         DPR seperti memaksimalkan fungsi panggung/alun-alun demokrasi.
                     2)  Membangun konten yang menarik seperti membuat video digital pendek
                         mengenai apa  yang dilakukan  DPR, yang semata-mata dilakukan  untuk
                         kepentingan rakyat.  Video  pendek  ini  harus disebarluaskan  ke  seluruh
                         penjuru Indonesia.
                     3)  Peningkatan kualitas sarana prasarana ruang kerja Anggota Dewan, tanpa
                         harus melawan arus publik untuk membangun gedung baru,
                     4)  Mempermudah akses data dan informasi (peraturan perundang-undangan)
                         yang dibutuhkan masyarakat maupun bagi Anggota Dewan.
                     5)  Penataan lingkungan  parlemen dengan  membagi antara ranah  publik
                         (public  services)  dan  ranah  internal  (internal  services)  serta  menentukan
                         sarana penunjangnya.
                     6)  Pusat legislasi  yang terintegrasi, baik  terkait peraturan perundang-
                         undangan maupun risalah rapat. Sehingga dapat diakses secara mudah baik
                         oleh anggota DPR maupun masyarakat secara luas.
                     7)  Publikasi yang merata terhadap seluruh anggota DPR, hal ini karena adanya
                         tumpang  tindih  dalam  pemberitaan dan  publikasi  serta  tidak  semua
                         anggota di informasikan setara di media.
                     8)  Meningkatkan kinerja Dewan agar dapat merubah citra DPR menjadi baik.
                         DPR harus bekerja untuk kepentingan rakyat, agar DPR bisa dipercaya oleh
                         rakyat.
                     9)  Peningkatan kompetensi atau  kepakaran  dari  TA AKD juga  perlu
                         diperhatikan agar bisa memberikan bahan rapat secara berkualitas kepada
                         anggota.

                  3.  Open Parliament Indonesia
                           Open Parliament Indonesia (OPI) adalah upaya mendorong peningkatan
                     akses dan keterbukaan informasi publik, penguatan partisipasi dan keterlibatan
                     publik termasuk melalui penggunaan teknologi informasi, demi terciptanya
                     lembaga legislatif modern yang representatif, terbuka, transparan, partisipatif,
                     inklusif dan akuntabel
                           OPI diumumkan oleh Inter Parliamentary Union (IPU) pada 15 Desember
                     2012. Sejalan dengan gagasan tersebut, DPR mencanangkan dan menjalankan
                     komitmen sebagai Parlemen Modern yang telah diterapkan pada 2015-2019.
                     Parlemen Indonesia mendeklarasikan OPI pada bulan Agustus 2018 dengan
                     National Action Plan (NAP) OPI pertamanya pada tahun 2018-2020. Hal utama
                     yang dilakukan yaitu melakukan implementasi dan monitoring dan evaluasi NAP
                     OPI di tahun 2020.
                           Tim OPI yang dibentuk pada DPR periode 2019-2024 merupakan tim yang
                     pertama terbentuk untuk menindaklanjuti komitmen internasional DPR terkait
                     parlemen terbuka. Tim ini memiliki tiga tugas mendasar yakni:
                     1)  Merumuskan kebijakan-kebijakan DPR untuk pelaksanaan OPI NAP;
                     2)  Merumuskan inovasi-inovasi  untuk  peningkatan  transparansi  dan
                         keterlibatan publik di DPR;
                     3)  Mewakili DPR dalam interaksi dan kerjasama internasional yang terkait isu-
                         isu keterbukaan informasi publik termasuk dengan organisasi internasional.
                           Urgensi OPI yaitu dapat mendukung proses kerja lembaga legislatif
                     menjadi terbuka, transparan, inklusif dan akuntabel, sehingga perumusan


              44                LAPORAN KINERJA DPR RI TAHUN SIDANG 2019-2020
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59