Page 189 - BUKU PERDEBATAN PASAL 33 DALAM SIDANG AMANDEMEN UUD 1945
P. 189

Susanto Polamolo
            Elnino M. Husein Mohi
            PERDEBATAN PASAL 33
            DALAM SIDANG AMANDEMEN UUD 1945

                  sehingga juga ada sekeptisme saya bahwa suatu
                  konstitusi  bisa  mencegah  keserakahan  kekuasaan
                  nampaknya itu ada keterbatasan tanpa mengurangi
                  apresiasi  saya  kepada  Pak  Bambang  Sudibyo  dan
                  juga kepada Pak Mubyarto. Memang saya hanya
                  ingin kita bicara terbuka tentang konsep-konsep
                  yang ada.
                        Saya ambil contoh mekanisme pasar, teman-
                  teman selalu menganggap saya ini begitu rupa jadi
                  kampiunnya pasar, sehingga saya tidak memikirkan
                  yang usaha kecil dan menengah, tidak memikirkan
                  kemiskinan. Ada perbedaan saya lihat masalah
                  pasar  ini,  karena  bagi  saya  tidak  cukup  kalau  Pak
                  Mubyarto mengatakan beliau menerima hal itu,
                  tetapi tidak perlu dieksplisitkan. Sementara saya
                  punya persoalan dengan Pasal 33 ayat (1) itu yang
                  berbicara tentang asas kekeluargaan, karena
                  azas kekeluargaan itu dalam faktanya pada jaman
                  Soeharto dan selanjutnya sampai dengan sekarang,
                  yaitu adalah bagaimana menggunakan posisi politik
                  untuk menguatkan keluarga pribadi kita yang
                  berkuasa. Jadi, dengan azas kekeluargaan itulah
                  misalnya seorang Menteri bisa mengumpulkan
                  orang-orang  untuk  membantu  yayasan  dari
                  kampungnya, dan menarik para industrialis untuk
                  mendukungnya, atau seorang Presiden yang bisa
                  dengan tenang mengatakan saya akan peras mereka
                  ini untuk tujuan tertentu.
                        Saya betul-betul alergi berat tentang azas
                  kekeluargaan, ini persoalan yang Pak Mubyarto
                  tidak  begitu,  jadi  memang  sengaja  kita  perlu



                                       128
   184   185   186   187   188   189   190   191   192   193   194