Page 193 - BUKU PERDEBATAN PASAL 33 DALAM SIDANG AMANDEMEN UUD 1945
P. 193
Susanto Polamolo
Elnino M. Husein Mohi
PERDEBATAN PASAL 33
DALAM SIDANG AMANDEMEN UUD 1945
perubahan apalagi kita menggunakan acara yang
saya sangat benci mendengarnya, yaitu agenda
konstitusional karena dua-dua itu bicara konstitusi,
Pak, Gus Dur sampai tahun 2004 juga berdasarkan
konstitusi dan punya alasan untuk itu tidak
sepenuhnya filsafat.
Lalu agenda konstitusional, ada memo
satu, memo dua, sidang istimewa yang semua
memerlukan waktu sampai Agustus. Kalaupun
itu terjadi, sementara setiap detik restrukturisasi
hutang macet total, pembayaran bunga yang
seharusnya dilakukan tetap tidak berlangsung
yang ada adalah sogokan-sogokan yang meningkat
kepada pejabat. Melakukan upaya perbaikan di
perbankan tetap tidak bisa berlangsung karena apa,
masalah yang menyangkut restrukturisasi bank dan
kapitalisasi bank pun tidak sempat dan tidak sampai
menjalankan suatu kegiatan yang sepenuhnya harus
dicapai, yaitu pemulihan fungsi perbankan.
Akibatnya, kita akan membayar lebih besar
lagi bunga hutang kita di dalam APBN. Kalau
anda bayangkan bunga hutang itu meningkat
anda bayangkan, bahwa subsidi BBM akan terus
dilakukan dengan mendekati 77 triliun rupiah,
dan anda bayangkan bahwa negara-negara donor
mengatakan oke kami akan bayar, kita gila kalau
kita berpendapat begitu, this is the moment of
truth, inilah saat-saat kenyataan pahit yang ada
di depan kita, kita harus bayar pajak, kita harus
bayar hutang, kita harus bayar lebih mahal karena
subsidi BBM tidak bisa akan dipertahankan dan kita
132

