Page 187 - BUKU PERDEBATAN PASAL 33 DALAM SIDANG AMANDEMEN UUD 1945
P. 187
Susanto Polamolo
Elnino M. Husein Mohi
PERDEBATAN PASAL 33
DALAM SIDANG AMANDEMEN UUD 1945
Pasal 23, 33 dan 34. Masalah Pasal 33 ini, Pak Dawam
dengan Pak Muby mengharapkan bahwa ayat (1), (2),
(3) tetap, kalaupun ada perubahan tambahan saja
pada ayat itu. Apakah itu dalam bentuk penjelasan
dimasukkan, tetapi persoalan yang paling serius
sebetulnya adalah dan itu menarik.
Tadi malam kita bahas dengan teman-teman
dari bidang politik dan hukum adalah waktu kita
bicara Pasal apa saja, Pasal 23, 18, 22, 34 tentang fakir
miskin bisa kita bicara, tetapi begitu sampai Pasal
33 itu ada suasana psikologis Pak Muby dengan Pak
Dawam mengatakan itu tidak bisa di touch, sehingga
sampai keluar apakah itu sakral atau tidak, atau
tidak bisa diubah atau seperti apa. Mungkin itu yang
menjadi persoalan, tetapi pembahasan mengenai
sistem ekonomi rasanya pembahasan di pertemuan
kedua kita sangat bagus, di mana bahkan kita semua
sepakat bahwa mekanisme pasar sama sekali tidak
ada yang mengatakan sebagai keberatan atau
bahkan ditolak. Sosialism dalam hal ini nampaknya
masih punya empati besar tentang bagaimana cara
mewujudkannya itu mungkin bisa dituangkan dalam
Pasal-Pasal. Jadi bahkan sampai keluar sistem Pasar
Sosial, sistem pasar berkeadilan sistem pasar apa
yang menunjukkan bahwa orang Indonesia memang
punya empati yang sangat besar terhadap ide
mengenai sosialism ini.
Saya rasa itu, masalah dikuasai negara
juga banyak kita bahas. Apakah dikuasai, artinya
pemerintah on be have negara itu menguasai,
menguasai untuk apa? Kalau kita lihat BUMN
126

