Page 303 - BUKU PERDEBATAN PASAL 33 DALAM SIDANG AMANDEMEN UUD 1945
P. 303

Susanto Polamolo
            Elnino M. Husein Mohi
            PERDEBATAN PASAL 33
            DALAM SIDANG AMANDEMEN UUD 1945

                  kewajiban mereka dari rakyat kecil, atau tidak akan
                  ada bayi yang lahir minta tunda atau tidak mau lahir
                  karena akan membebani atau akan dibebani utang 7
                  juta per-orang yang akan lahir. Terima kasih.


                                                    98
                  Ketua  Rapat,  Slamet  Effendy  Yusuf,  sesudah diskusi
            kemudian menarik beberapa catatan simpul dari seluruh masukan
            yang ada sekaligus menutup rangkaian diskusi penyerapan
            aspirasi di sesi ini.



            98  Ketua Rapat: Slamet Effendy Yusuf
            Saudara-Saudara sekalian baik para tamu maupun anggota PAH-I.
               Dari pemaparan yang tadi disampaikan kemudian dari jawaban permintaan klarifikasi dari
               Bapak-Bapak anggota dan Ibu-Ibu anggota, maka kalau boleh kami akan memberikan catatan
               mungkin agak sedikit berkesimpulan mengenai masukan yang datang dari Bank Indonesia,
               Menteri Keuangan maupun Menteri Negara Koperasi Usaha Kecil dan Menengah.
            …
            Kemudian, yang berkaitan dengan asas kekeluargaan saya kira Pak Syahril dan Pak Budiono
               sama bahwa istilah ini selalu elastis dan sangat mungkin multi tafsir. Oleh karena itu, perlu
               dijabarkan didalam Undang-Undang Dasar ini sendiri bukan di dalam undang-undang. Perlu
               dijabarkan misalnya berkaitan dengan rumusan yang berkaitan dengan keadilan. Kemudian,
               yang berkaitan dengan efisiensi, demokrasi ekonomi maupun tujuan daripada ekonomi
               nasional. Itu sama pendiriannya.
            Berbeda dengan Bapak Meneg Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah berpendapat, bahwa
               itu justru perlu dipertegas dalam arti di Pasal ini tetap tidak dilakukan perubahan itu saya
               kira yang penting. Mengenai hal-hal lain saya kira kita bisa mencatat pendapat dari Menteri
               Negara Koperasi yang berkaitan dengan Pasal 33 ayat (2) yang juga memasukkan rumusan
               baru yang berkaitan dengan diatur, tetapi berbeda barangkali dengan yang rumusan yang
               ada di dalam Badan Pekerja.
            Kemudian, juga Pasal 33 ayat (3) itu juga dari Menteri Koperasi mengusulkan ada penyempurnaan
               dan kemudian Pasal 33 ayat (4) saya kira ini adalah merupakan tambahan. Bukan. ini saya
               kira masih seperti sebelumnya, tetapi di sini saya kira ada usaha dari Departemen Koperasi
               untuk menegaskan, sedang sistem perekonomian kita yang seperti apa. Di sana disebutkan
               tentang mengkaitkan antara demokrasi ekonomi dan pasar yang berkeadilan. Kemudian, hal
               yang terpenting dari Departemen Koperasi adalah mengenai pelaku ekonomi. Mengenai
               pelaku ekonomi ada beberapa pandangan dari sudut Pak Boediono maupun Pak Syahril
               sebaiknya itu tidak perlu secara eksplisit dicantumkan di sini tetapi dari departemen, sorry
               dari Menteri Negara Koperasi itu berpendapat itu perlu dicantumkan. Kemudian, saya kira
               Pasal baru yang diusulkan yang saya kira redaksinya sudah kita terima semua.
            Bapak-Bapak sekalian itulah saya kira catatan dan mungkin sedikit kesimpulan dan kalau ada
               yang keliru mungkin bisa diluruskan, tetapi kalau tidak ada yang keliru saya kira pertemuan
               ini sudah bisa kita akhiri dengan ucapan sekali lagi terima kasih yang sebanyak-banyaknya…


                                       242
   298   299   300   301   302   303   304   305   306   307   308