Page 382 - BUKU PERDEBATAN PASAL 33 DALAM SIDANG AMANDEMEN UUD 1945
P. 382
PERUBAHAN TAHAP KEEMPAT
PASAL 33 DIPUTUSKAN
“yang berkenaan”. Namun Ketua Rapat, Jakob Tobing, menolak
114
usulan Lukman Hakim Saifuddin tersebut. 115
Pembahasan dilanjutkan dalam Rapat Uji Sahih PAH-I
116
117
BP MPR, 16 Mei 2002, dengan Ketua MPR RI, M. Amien Rais
menegaskan bahwa terdapat beberapa materi kunci dalam
Rancangan Perubahan Keempat, di antaranya adalah masalah
Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Sosial.
118
Selanjutnya, Rapat Uji Sahih PAH-I BP MPR dilanjutkan
pada tanggal 21 Mei 2002 dipimpin Ketua Rapat, Baharuddin
119
Aritonang, dengan agenda Pembahasan Rancangan Perubahan
Keempat UUD 1945. Masalah Perekonomian Nasional dan
120
Kesejahteraan Sosial masih tetap diberi perhatian, walaupun
sepintas lalu oleh beberapa anggota, di antaranya Abdul Azis
114 Ibid..,
115 Ibid..,
116 Kamis, 16 Mei 2002, Pukul 11.00 WIB-selesai, Lokasi: Hotel Marriot. Penyaji: Jakob Tobing,
Moderator: Theo L. Sambuaga. Acara: Pembicaraan mengenai putaran kedua pemilihan
Presiden secara langsung. Hadir--, tidak hadir--. Notulen dimulai ibid.., hlm. 591. Kemudian
rapat uji sahih berikutnya pada pukul 18.30 WIB-selesai, dengan agenda Perumusan materi
rancangan perubahan UUD 1945. Hadir 47 Orang. Notulen dimulai hlm. 665-686.
117 Redaksi kalimat menggunakan redaksi Sekjend dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi..,
Buku VII, op cit.., hlm. 676.
118 Ketua MPR-RI: Prof. Amien Rais
…Kami menyadari bahwa UUD 1945 yang telah mengalami tiga kali perubahan sampai saat ini,
belum dapat dikatakan sempurna. Kondisi ini hendaknya bisa kita maklumi bersama mengingat
proses amendemen memang belum selesai. Sesuai dengan agenda Sidang Tahunan MPR tahun
2002 mendatang, direncanakan MPR akan membahas dan memutuskan Perubahan Keempat
UUD 1945. Apabila amendemen Konstitusi ini berjalan lancar maka kami dapat mengatakan
bahwa setelah sidang tahunan MPR tahun 2002, bangsa dan negara Indonesia Insya Allah
akan memiliki sebuah konstitusi yang memiliki ciri modern, demokratis dan komprehensif.
Hal itu antara lain, karena beberapa materi amendemen kunci terdapat dalam Rancangan
Perubahan Keempat ini, antara lain mengenai komposisi keanggotaan MPR, putaran kedua
pemilihan Presiden dan Wakil Presiden langsung, tentang Agama, Pendidikan dan Kebudayaan,
Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Sosial, Perubahan UUD, Aturan Peralihan, dan
Aturan Tambahan. Op cit.., hlm. 583.
119 Selasa, 21 Mei 2002, Pukul 09.30 WIB, lokasi Pontianak. Ketua Rapat: Baharuddin Aritonang,
Acara: Pembahasan rancangan perubahan keempat UUD 1945. Hadir--, tidak hadir--. Ibid..,
mulai hlm. 687-750.
120 Redaksi menggunakan redaksi dalam Sekjend dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi..,
Buku VII, op cit.., hlm. 677.
321

