Page 405 - BUKU PERDEBATAN PASAL 33 DALAM SIDANG AMANDEMEN UUD 1945
P. 405

Susanto Polamolo
            Elnino M. Husein Mohi
            PERDEBATAN PASAL 33
            DALAM SIDANG AMANDEMEN UUD 1945

                  Polri),  G. Seto Harianto (F-PDKB). 147
                       146
                        Karena rumusan pada perubahan kedua dan
                  ketiga dirasa masih melahirkan pendirian yang
                  kurang mantap di kalangan PAH-I, dan memicu
                  perdebatan alot serta perpecahan di kalangan Tim
                  Ahli Bidang Ekonomi, maka, dalam laporan PAH-I
                  pada Rapat BP MPR ke-4, 25 Juli 2002,  Pukul 14.00
                                                   148
                  WIB-selesai, dipimpin Ketua MPR/Ketua BP MPR,
                  M. Amien Rais, tersirat upaya untuk kembali ke
                  rumusan Pasal 33 lama, namun dengan beberapa
                  tambahan ayat. Sebagaimana dimuat dalam laporan
                  PAH-I, rumusan ini dapat diterima tanpa alternatif
                  pilihan.  Adapun rumusannya sebagai berikut:
                        149
                                     Bab XIV
                  Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Sosial
                                     Pasal 33
                        Ayat (1), (2) dan (3) tetap.
                        Ayat (4), Perekonomian Nasional diseleng-

            146  …Keenam, Pasal 33 tentang Perekonomian Nasional. Setelah melalui pembahasan yang
               mendalam dengan mendapatkan masukkan dari berbagai pakar yang menjaring aspirasi
               masyarakat, maka secara bulat kita telah menyepakati untuk tetap pada rumusan asli Pasal
               33 ayat (1), (2) dan (3). Selanjutnya Perubahan ayat (4) pada Pasal 33 telah memberi landasan
               yang kuat menyangkut pembangunan perekonomian nasional sehingga semua pembangunan
               ekonomi berlandaskan dan bermuara pada pembangunan ekonomi nasional. Pembangunan
               ekonomi di daerah adalah bagian dari integral pembangunan ekonomi nasional secara
               keseluruhan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
            147  …Menyangkut Bab XIV Fraksi PDKB setuju bahwa judul bab ini adalah Perekonomian
               Nasional dan Kesejahteraan Sosial, sementara itu Pasal 33 Ayat (1), Ayat (2) dan Ayat (3) tetap
               sebagaimana aslinya dan penambahan Ayat (4) dan (5) dapat disetujui.
            148  Selasa, 25 Juli 2002, Pukul 14.00 WIB-selesai, Gedung Nusantara V. Pimpina MPR: Prof. Amien
               Rais, Sutjipto, Prof. Ginandjar Kartasasmita, Husnie Thamrin, Letjend TNI. Agus Widjojo, Prof.
               Jusuf Amir Feisal, Nazri Adlani. Sekretaris Rapat: Sekjend MPR Umar Basalim, dan Wasekjend
               Usro Mardhana. Panitera Rapat: Kepala Biro Majelis, Janedri. Penjab Set PAH-I: Sri Sumarwati
               Isfandiari. Acara: Laporan perkembangan pelaksanaan tugas PAH BP MPRRI. Hadir 78 Orang,
               tidak hadir 19 Orang. Ibid.., notulen mulai hlm. 339.
            149  Redaksi menggunakan redaksi dalam Sekjend dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi..,
               Buku VII, op cit.., hlm. 699.


                                       344
   400   401   402   403   404   405   406   407   408   409   410