Page 430 - BUKU PERDEBATAN PASAL 33 DALAM SIDANG AMANDEMEN UUD 1945
P. 430

PASAL 33 DAN TANTANGANNYA
                                   DI MASA DEPAN




            dan dikuasai oleh para borjuis pemegang modal, di sinilah
            persoalan itu.
                  Dalam  kehidupan  keseharian  bangsa  kita  sekarang  ini,
            kapital-borjuisme itu begitu terang di depan mata, berlaku dengan
            segala kekuatan dan kekuasaannya hampir di segala bidang!
            Kini 1 persen—atau sekitar 2,5 juta—dari 250 juta jiwa menguasai
            43 persen ekonomi seluruh Indonesia. Sementara lebih dari 60
            persen uang yang ada di negara ini beredarnya hanya di ibukota
            Jakarta yang berpenduduk 4 persen dari populasi nasional.
                  Jelas sudah, anak-anak bangsa yang hidup di daerahlah—
            yang  tentu  saja  mayoritas  jumlahnya—yang  paling  merasakan
            kemiskinan dan ketertinggalan akibat kapitalisme borjuis itu.
            Andaikata Bung Karno masih hidup, dapat dipastikan beliau akan
            berpidato sambil marah-marah karena kecewa negara  yang
            didirikan dengan semangat gotong-royong ini, justru berkembang
            tidak sesuai dengan semangat awal tujuan pendiriannya.
                  Hal ini begitu saya rasakan selama bertugas di Komisi
            I DPR-RI, menegakkan pasal 33 rasanya tidak sesederhana
            yang dipikirkan kebanyakan orang. Dari ruang ini, saya dapat
            menyaksikan dengan terang-benderang bagaimana model
            kapital-borjuisme  yang menonjol mewarnai kehidupan  kita
            sehari-hari,  yakni pada penguasaan para pemodal besar
            terhadap industri penyiaran  televisi.  Sebagai  anggota  Komisi  I
            yang mengawasi Industri ini, saya merasakan betul bagaimana
            pertarungan di dalamnya.
                  Jika Pasal 33 adalah pondasi politik perekonomian kita,
            maka,  jalan  perjuangan politik tentu harus mengikutinya,  jalan
            politik harus pula ada di depannya. Tetapi jalan itu, haruslah jalan




                                       369
   425   426   427   428   429   430   431   432   433   434   435