Page 432 - BUKU PERDEBATAN PASAL 33 DALAM SIDANG AMANDEMEN UUD 1945
P. 432

PASAL 33 DAN TANTANGANNYA
                                   DI MASA DEPAN




            Bahkan mereka mendirikan stasiun  TV-Lokal sendiri di daerah
            yang ingin mereka masuki. Ya, itulah “TV-Lokal-Padahal-Ibukota”;
            dibuat di daerah, tetapi tetap milik dari para “penguasa”  TV
            Jakarta. Celakanya, Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah
            tidak dapat mengerem konglomerasi TV itu. Semangatnya untuk
            pemerataan memang ada, sayangnya tidak termaktub dengan
            jelas dalam pasal-pasal di Undang-Undang dan PP. Dalam kondisi
            seperti itu, kita tentu sudah tahu siapa yang paling diuntungkan.
            Ya, segelintir pemilik TV Jakarta itulah.

            Karakter Bangsa
                  Para ahli ilmu komunikasi dan  media studies  tentu akan
            bersepakat bila dikatakan bahwa apa  yang sedang menjadi
            karakter anak-anak bangsa sekarang ini, sedikit-banyak,
            dipengaruhi oleh siaran televisi dalam 20 tahun terakhir. Bangsa
            yang makin sulit menumbuhkan saling percaya, bangsa  yang
            begitu mudah memberi tudingan orang lain, bangsa yang suka
            angkat bicara tentang sesuatu yang dia tidak tahu persis, bangsa
            yang skeptis, apatis, cenderung pesimis dengan masa depan,
            bangsa yang kehilangan roh “gotong-royong”nya. Semua itu tidak
            lepas dari “fasilitasi” media sebagai “the fourth estate” bersama
            eksekutif, legislatif dan  yudikatif—sebagian bahkan punya
            pendapat ekstrim bahwa sesungguhnya media adalah “the first
            estate” yang berkuasa menentukan mana baik mana buruk, mana
            salah mana benar.
                  Peraturan tentang penyiaran yang ada sekarang tak mampu
            membendung liberalisasi informasi melalui media, dlm konteks
            ini; TV. Stasiun-stasiun TV yang ada di Indonesia cenderung lebih
            bebas dan kurang terkontrol dalam segi konten siaran. Ditambah



                                       371
   427   428   429   430   431   432   433   434   435   436   437