Page 100 - BUKU LIMA - DINAMIKA DAN PERANAN DPR RI DALAM MEMPERBAIKI KEHIDUPAN BERNEGARA PADA ERA REFORMASI 1998-2018
P. 100

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                 BERPARLEMEN




                                                  di tengah maraknya demonstrasi mahasiswa dan desakan kelompok
                                                  intelektual yang mempertanyakan legitimasi pemerintahan Presiden
                                                  B.J. Habibie karena beliau dianggap masih bagian dari pemerintahan
               ...penyelenggaraan                 Orde Baru. Bagi MPR RI, penyelenggaraan Sidang Istimewa tersebut
                  Sidang Istimewa                 merupakan salah satu langkah untuk memantapkan langkah pemerintah
                                                  dalam melaksanakan agenda reformasi di segala bidang. Beberapa hasil
             tersebut merupakan
                                                  Sidang Istimewa MPR RI tersebut diantaranya adalah:
                salah satu langkah                     1.    Terbukanya kesempatan untuk melakukan amandemen

            untuk memantapkan                                terhadap UUD 1945 tanpa melalui referendum
            langkah pemerintah...                      2.    Pencabutan keputusan Pedoman Penghayatan dan
                                                             Pengamalan Pancasila (P4) sebagai mata pelajaran wajib
                                                             sesuai Tap. MPR No. XVIII/MPR/1998.
                                                       3.    Masa jabatan presiden dan wakil presiden dibatasi maksimal
                                                             dua kali berturut-turut masa tugas yang masing-masing
                                                             berdurasi lima tahun sesuai Tap. MPR No. XIII/MPR/1998.
                                                       4.    Agenda Reformasi politik yang akan dilakukan meliputi
                                                             penyelenggaraan  pemilihan umum,  ketentuan  untuk
                                                             memeriksa kekuasaan pemerintah, pengawasan yang baik
                                                             dan berbagai perubahan terhadap Dwifungsi ABRI.
                                                       5.    Dikeluarkannya Tap. MPR No. XVII/MPR/1998 tentang
                                                             Hak Asasi Manusia, mendorong kebebasan mengeluarkan
                                                             pendapat,  kebebasan  pers,  kebebasan  berserikat  dan
                                                             pembebasan tahanan politik/narapidana politik.
                                                       Ketika Presiden Soeharto mengundurkan diri dari kursi
                                                  kepresidenan pada tanggal 21 Mei 1998, atas desakan berbagai
                                                  komponen masyarakat, MPR RI mulai memikirkan untuk melakukan
                                                  perubahan UUD 1945 secara bertahap. Perubahan secara bertahap
                                                  tersebut terlebih dahulu memprioritaskan pasal-pasal yang telah
                                                  disepakati oleh semua fraksi dalam MPR. Setelah itu MPR berupaya
                                                  untuk melakukan perubahan terhadap pasal-pasal yang terbilang sulit
                                                  untuk disepakati. Upaya untuk melakukan perubahan dilakukan dalam
                                                  Sidang Umum MPR pada tahun 1999 yang kemudian dilanjutkan dalam
                                                  Sidang Tahunan MPR tahun 2000, 2001 dan 2002.
                                                                Dasar pemikiran dilakukannya amandemen terhadap UUD
                                                  1945 adalah bahwa UUD 1945 membentuk struktur ketatanegaraan yang
                                                  bertumpu pada kekuasaan tertinggi di tangan MPR yang sepenuhnya
                                                  melaksanakan kedaulatan rakyat. Hal ini berakibat pada tidak terjadinya
                                                  check and balances pada institusi-institusi ketatanegaraan. Penguasaan
                                                  terhadap MPR adalah kata kunci bagi kekuasaan pemerintahan negara





                                     dpr.go.id   94
   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105