Page 104 - BUKU LIMA - DINAMIKA DAN PERANAN DPR RI DALAM MEMPERBAIKI KEHIDUPAN BERNEGARA PADA ERA REFORMASI 1998-2018
P. 104

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                 BERPARLEMEN




                                                         Amandemen UUD 1945 tidak hanya melakukan perubahan
                                                  terhadap sejumlah pasal melainkan juga memperjelas dan mempertegas
                                                  beberapa hal yang sebelumnya dianggap sebagai kelemahan UUD 1945.
                                                  Kedudukan DPR yang dengan jelas dinyatakan setara dengan kedudukan
                                                  Presiden sebelumnya telah dipertegas dengan dikeluarkannya Undang-
                                                  Undang No. 4 Tahun 1999 tentang Susunan dan Kedudukan MPR/DPR/
                                                  DPRD. Sejumlah perubahan mendasar terkait dengan wewenang dan
                                                  tugas DPR diantaranya adalah: 99
                                                       1.    Pemisahan pimpinan DPR dan Pimpinan MPR yang
                                                             termaktub dalam Pasal 17 Ayat 2. Dengan adanya pemisahan
                                                             pimpinan, diharapkan DPR akan mandiri dalam setiap
                                                             pengambilan keputusan sekaligus lebih efisien dan efektif
                                                             dalam melaksanakan tugasnya.
                                                       2.    Penghapusan  lembaga  Recall. Penghapusan  lembaga  ini
                                                             membuat anggota DPR tidak dapat diberhentikan karena
                                                             alasan politis. Sebelumnya alasan politis terutama jika
                                                             seorang anggota dewan berbeda pendapat dengan fraksi/
                                                             pimpinan partai atau karena sebuah pernyataannya yang
                                                             menyudutkan posisi pemerintah dapat diberhentikan sebagai
                                                             anggota DPR. Tanpa adanya lembaga Recall maka seorang
                                                             anggota DPR tidak akan khawatir untuk diberhentikan dan
                                                             lebih leluasa dalam menyalurkan dan memperjuangkan
                                                             aspirasi masyarakat.

                                                  99   Rachman, H.M. Sjaiful, Perubahan Konstitusi dan Kinerja DPR RI dalam Era Reformasi, Jakarta,
                                                    Yayasan Pancur Siwah, 2004, hlm. 41.




                                                     untuk tidak lagi dicalonkan. Namun   1997-1999 yakni Harmoko meleset
                                 Patahnya            upaya  Golkar untuk meyakinkan   dan bagian kepalanya patah. Bagian
                                                                                      kepala palu tersebut terlempar ke
                                                     Pak Harto bahwa rakyat masih
                              Palu Sidang            menginginkan beliau untuk kembali   depan dimana puteri sulung Presiden
                                                     menjabat sebagai Presiden akhirnya   Soeharto yakni Siti Hardiyanti
                       Sang Ketua MPR                diterima  hingga  sampailah  hari   Rukmana duduk dengan posisi
                                                     diselenggarakannya penutupan     berhadapan langsung dengan kursi
                                                     Sidang Paripurna ke-V. Hari itu,   pimpinan Dewan.
                                                     tanggal 11 Maret 1998 Sidang             Kejadian patahnya palu
                                                     Paripurna MPR ditutup dengan     sidang sang Ketua MPR mengguncang
                                                     tiga ketukan palu sidang sekaligus   Harmoko yang segera meminta maaf
                                                     menandai terpilihnya kembali     kepada Pak Harto saat mendampingi
                                                     Soeharto sebagai Presiden RI untuk   beliau ketika meninggalkan ruang
                                                     ketujuh kalinya. Namun Palu yang   Sidang Paripurna. Kejadian tersebut
                                                     diketukkan oleh Ketua MPR periode   juga merupakan kejadian pertama






                                     dpr.go.id   98
   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109