Page 26 - BUKU LIMA - DINAMIKA DAN PERANAN DPR RI DALAM MEMPERBAIKI KEHIDUPAN BERNEGARA PADA ERA REFORMASI 1998-2018
P. 26
Pemilu 1999 dan Pembentukan
Dewan Perwakilan Rakyat
Pasca Orde Baru
anggap sudah porak poranda dan kehilangan keabsahannya. Segera
setelah aksi-aksi yang semakin membesar tersebut, kerusuhan besar
mulai pecah dan meledak di sekitar 50 tempat di wilayah metropolitan
Jakarta dengan target utamanya ialah orang-orang Indonesia
keturunan Tionghoa.
Hal ini yang kemudian menambah deretan tragedi yang
ada di Indonesia, kelak kemudian tragedi ini dikenal dengan nama
peristiwa 1998, dimana kala itu banyak warga keturunan Tionghoa
menjadi korban dari aksi-aksi rusuh yang dilakukan oleh sekelompok
orang yang menganggap bahwa kaum Tionghoa merupakan dalang
ketimpangan sosial yang terjadi selama ini. Pada saat itu banyak
rumah-rumah milik kaum Tionghoa dijarah dan dibakar, ada pula
yang meregang nyawa, dan tidak sedikit pula kaum perempuannya
yang diperkosa oleh segelintir oknum yang menyebut diri mereka
sebagai rakyat dalam aksi kerusuhan tersebut. Tak pelak, tragedi ini
menimbulkan luka dan trauma yang amat mendalam bagi kalangan
masyarakat Tionghoa pada saat itu.
Massa perusuh membakar mobil
di daerah Matraman, Jakarta, 14 Mei 1998
(Sumber: Dokumentasi AJI) 24
24 Ibid., Hal. 29.
SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 19
REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018