Page 22 - BUKU LIMA - DINAMIKA DAN PERANAN DPR RI DALAM MEMPERBAIKI KEHIDUPAN BERNEGARA PADA ERA REFORMASI 1998-2018
P. 22
Pemilu 1999 dan Pembentukan
Dewan Perwakilan Rakyat
Pemakaman Henriawan Sie, salah satu mahasiswa trisakti
Pasca Orde Baru
yang menjadi korban penembakan di Jakarta
(Sumber: Dokumentasi AJI) 15
perlawanan yang lebih kuat terhadap pemerintahan Orde Baru yang
tengah berkuasa kala itu guna menuntut perubahan.
Apabila kita menilik lebih lanjut, demonstrasi damai yang
dilakukan oleh para mahasiswa Trisakti tersebut merupakan bagian
dari serangkaian aksi mahasiswa yang menuntut adanya reformasi sejak
awal mei 1998. Kala itu, aksi mahasiswa memang semakin menghebat
berkenaan diangkatnya kembali Presiden Soeharto sebagai Presiden
untuk ketujuh kalinya dalam sidang umum MPR pada 10 Maret 1998. 16
Apabila diruntut lebih jauh, hal ini sendiri dapat dilacak kembali
pada bulan Maret, tepatnya 8 Maret 1998, dimana situasi perpolitikan di
Indonesia kala itu kembali memanas setelah Soeharto mengumumkan
bahwa dirinya bersedia untuk dicalonkan menjadi kepala negara kepada
periode 1998-2003. Krisis ekonomi yang kala itu sedang menghadang
dan dialami oleh Indonesia tidak mengurangi langkah Soeharto untuk
kembali mencalonkan dirinya sebagai Presiden ketujuh republik
Indonesia. Protes-protes pun kembali bermunculan ke permukaan,
namun Presiden Soeharto kala itu tidak bergeming. Bahkan kala itu
Presiden Soeharto berujar bahwa :
“Dengan semangat kejuangan dan Sapta Marga, jangankan
harta, jiwa pun akan dipasrahkan untuk pengabdian kepada bangsa
dan negara.” 17
Meruntut kepada hal tersebut, sebenarnya dalam perjalanan
menuju kursi Presiden kala itu banyak tawaran nama-nama lain yang
muncul sebagai calon kuat pengganti daripada Presiden Soeharto.
Namun lima fraksi MPR tetap bersikukuh mendukung beliau sebagai
calon Presiden Republik Indonesia ketujuh. Kala itu, perwakilan dari
beberapa fraksi, seperti Fraksi Persatuan Pembangunan (F-PP), Fraksi
Karya Pembangunan (F-KP), Fraksi Partai Demokrasi Indonesia (F-PDI),
Pemakaman Henriawan Sie, Fraksi Utusan Daerah (F-UD), dan Fraksi ABRI (F-ABRI) melakukan
salah satu mahasiswa trisakti
yang menjadi korban konsultasi dan meminta Presiden Soeharto agar dapat mencalonkan
penembakan di Jakarta diri kembali sebagai Presiden.
(Sumber: Dokumentasi AJI) 15 Dilansir oleh Kompas, konsultasi berjalan dalam waktu beberapa
jam pada tanggal 8 Maret 1998 dari pukul 14.30 sampai dengan 16.40
15 Tim Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Op.Cit., Hal. 22.
16 Kronolog i ini sendiri penulis kutip dari https://nasional.kompas.com/
read/2018/05/12/10504581/20-tahun-tragedi-trisakti-apa-yang-terjadi-pada-12-mei-1998-
itu diunduh pada tanggal 15 Desember 2018 pukul 11.09 WIB.
17 https://nasional.kompas.com/read/2019/03/08/17352211/8-maret-1998-saat-soeharto-
bersedia-menjadi-Presiden-lagi diunduh pada tanggal 17 Agustus 2019 pukul 15.34 WIB.
SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 15
REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018