Page 35 - BUKU LIMA - DINAMIKA DAN PERANAN DPR RI DALAM MEMPERBAIKI KEHIDUPAN BERNEGARA PADA ERA REFORMASI 1998-2018
P. 35
SEABAD RAKYAT INDONESIA
BERPARLEMEN
Karir BJ Habibie dalam perjalanannya pun tergolong gemilang
dan cukup lancar, ketika selesai menyelesaikan program doktornya
Habibie kemudian dipercaya sebagai Kepala Departemen Riset dan
Analisis Struktur di Hamburger Flugzeubau (HFB). Tugasnya kala
itu adalah melakukan analisis dalam memecahkan persoalan yang
ada didalam dunia penerbangan. Salah satunya adalah ketika dirinya
melakukan kerja desain untuk pesawat baru, yang kemudian dia
namakan prototype DO-31, pesawat baling-baling pertama yang
mampu tinggal landas secara vertikal, desain ini kemudian dibeli oleh
Badan Penerbangan dan Luar Angkasa Amerika Serikat (NASA) guna
kepentingannya.
Atas Inovasi dan pemikiran yang dimiliki oleh Habibie tersebut,
beberapa perusahaan di Jerman kemudian menjadi tertarik guna
BJ Habibie sebagai inisiator
teknologi memperkerjakan dirinya di perusahaan-perusahaan yang mereka
(Sumber: Dokumentasi Keluarga) miliki, hal ini yang kemudian membuatnya bekerja di Messerschmitt
Boelkow Blohm Gmbh (MBB), sebuah perusahaan pesawat terbesar
yang bermarkas di Hamburg, Jerman. Ditempat ini kemudian dia
mempunyai karir yang melesat cepat, sampai pada tahun 1973, dirinya
didapuk sebagai vice President atau wakil pimpinan direksi daripada
perusahaan tersebut. Namun, belum lama menempati posisi tersebut,
dirinya kemudian memutuskan untuk pulang kembali ke Indonesia
setelah Presiden Soeharto pada saat itu meminta dirinya untuk menjadi
konsultan pada perusahaan Pertamina.
40
Setelah berpulang ke Indonesia, Habibie kemudian diminta
untuk memimpin divisi Advanced Technology Pertamina, yang kelak
kemudian merupakan cikal bakal dari BPPT (Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi) mulai tahun 1974 sampai dengan tahun 1978.
Selain itu, dirinya juga menjadi penasehat bagi Presiden Soeharto
kala itu di bidang pengembangan teknologi dan pesawat terbang yang
bertanggung jawab langsung kepada Presiden Soeharto, kala itu dirinya
juga didapuk untuk dapat membuat industri penerbangan di Bandung,
dalam jangka dua tahun kemudian beliau merampungkan tugas
tersebut dengan mengoperasikan PT Nurtanio, yang juga merupakan
cikal bakal daripada IPTN (Industri Pesawat Terbang Nusantara).
41
Kemudian pada tahun 1978, beliau diangkat menjadi Menteri
Riset dan Teknologi (Menristek), hal ini kemudian menjadikan
dirinya mempunyai jabatan rangkap, antara lain sebagai Menteri
40 Ibid., Hal. 45
41 Ibid., Hal. 55-56
dpr.go.id 28