Page 38 - BUKU LIMA - DINAMIKA DAN PERANAN DPR RI DALAM MEMPERBAIKI KEHIDUPAN BERNEGARA PADA ERA REFORMASI 1998-2018
P. 38

Pemilu 1999 dan Pembentukan
                                                                                           Dewan Perwakilan Rakyat
                                                                                                   Pasca Orde Baru




                                                  hanya melihat dalam empat konsep kejatuhan rezim yang diambil
                                                  berdasarkan hari-hari terakhir dimana pada akhirnya kekuasaan dari
                                                  Presiden Soeharto jatuh, namun pendapat ini sendiri patut untuk
                                                  ditilik serta dikemukakan mengingat situasi pada masa akhir Orde Baru
                                                  menjurus pada konsep-konsep yang ada diatas. Dalam hemat penulis
                                                  sendiri, kemunduran ini lebih didasarkan serangkaian proses sosial
                                                  politik sebelumnya yang pada akhirnya bertitik kulminasi menjadi
                                                  sebuah gerakan sosial yang menjatuhkan sebuah rezim. Di sisi lain,
                                                  YB Mangunwijaya mempunyai pendapat lain terkait dengan penyebab
                                                  jatuhnya pemerintahan dari Presiden Soeharto, Ia menuturkan bahwa
                                                  kurang lebih ada lima faktor yang mendasari hal tersebut.
                                                       Hal itu dalam tuturannya antara lain ialah yang pertama
                                                  ialah Orde Baru (pemerintahan Presiden Soeharto) mendasarkan
                                                  kekuasaannya secara budaya melalui piramida feodal yang diadopsi
                                                  pada masa lalu yang kemudian disempurnakan oleh variasi model
                                                  Jepang. Seperti yang diketahui bahwa Jepang mempunyai konsep
                                                  dimana para pengusaha dan pemerintahan mempunyai simbiosis dalam
                                                  laju pertumbuhan negara. Hal ini sendiri turut berpengaruh terhadap
                                                  beberapa segi, baik politik, ekonomi, sosial, dan budaya daripada
                                                  negara matahari tersebut.
                                                       Kedua, secara ekonomi, Orde Baru mengembangkan sistem
                                                  eksploitasi yang terpusat, dimana kekayaan alam dari daerah-
                                                  daerah lain dihisap untuk kemudian dibawa ke pulau Jawa, dimana
                                                  Jakarta yang menjadi pusat dari jejaring kekayaan sumber daya yang
                                                  dihisap tersebut. Hal ini sendiri membawa konsekuensi serta akibat
                                                  pendistribusian antar daerah yang menjadi timpang, serta pemerataan
                                                  yang ada menjadi hanya terkoordinasi dengan baik dilingkup pulau
                                                  Jawa namun tidak pada daerah-daerah lainnya. Banyak yang merasa
                                                  kemudian tidak puas dengan pola-pola tersebut namun hal ini sendiri
                                                  sulit untuk diejawantahkan menjadi sebuah tindakan ataupun protes
                 ...Orde Baru sendiri
                                                  karena sudut-sudut maupun corong kritik yang amat kecil pada masa
                     melakukan pola               kekuasaan daripada Soeharto. Hal ini pun kemudian hanya terpendam
               rekayasa sosial yang               saja dan menemukan momentumnya pada akhir masa Orde Baru

             mirip dengan strategi                melalui peristiwa penting Mei 1998.
                                                       Ketiga, Orde Baru sendiri melakukan pola rekayasa sosial
          “Gunseikanbu” Jepang...
                                                  yang mirip dengan strategi “Gunseikanbu” Jepang pada masa
                                                  pendudukannya di Indonesia, yang kemudian lebih dikenal dengan
                                                  nama dwi-fungsi ABRI/TNI. Dimana pada masa Orde Baru tersebut,
                                                  ABRI mempunyai keleluasaan dalam tugas-tugas diluar konsep





                         SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   31
                           REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43