Page 43 - BUKU LIMA - DINAMIKA DAN PERANAN DPR RI DALAM MEMPERBAIKI KEHIDUPAN BERNEGARA PADA ERA REFORMASI 1998-2018
P. 43
SEABAD RAKYAT INDONESIA
BERPARLEMEN
sidang istimewa tersebut adalah untuk mencabut Ketetapan MPR RI
No. XIV/MPR/1998 Tentang Perubahan dan Tambahan atas Ketetapan
MPR RI No III /MPR/1988 Tentang Pemilihan Umum, dimana pemilu
yang sebelumnya diagendakan untuk sedianya dapat terlaksana
pada tahun 2002 kemudian mundur guna dapat segera dilaksanakan
selambat-lambatnya pada bulan Juni 1999.
Segera setelahnya, dimulai lah langkah-langkah persiapan
untuk dapat mendukung perjalanan dari pemilu pertama yang
diselenggarakan pada masa reformasi tersebut, hal tersebut antara
lain ialah dengan melakukan beberapa kebijakan yang kemudian
termaktub, seperti (1) revisi tiga UU Politik yang menghasilkan UU
No 2 tentang Partai Politik, UU No 3 tentang Pemilihan Umum, UU
No 4 tentang Kedudukan/Susunan anggota DPR/MPR, DPRD 1/11,
(2) Seleksi partai politik, (3) Pembentukan badan penyelenggara guna
...gabungan para melaksanakan pemilu pertama era reformasi, yakni dalam hal ini adalah
ahli yang kemudian Komisi Pemilihan Umum (KPU), (4) pelaksanaan pemilu.
lebih dikenal dengan Guna merealisasikan rencananya tersebut, Presiden Habibie
kemudian bergerak cepat dengan mengutus Kementerian Dalam
nama Tim Tujuh...
Negeri (Kemendagri) dengan melibatkan beberapa gabungan para ahli
yang kemudian lebih dikenal dengan nama Tim Tujuh untuk dapat
membuat sebuah Undang-Undang baru yang dapat menanggulangi
permasalahan-permasalahan seperti yang ditemui pada masa Orde
Baru.
Tim Tujuh sendiri bukanlah tim taskforce yang langsung
dibentuk ketika Presiden Habibie memerintahkan pelaksanaan tugas,
karena apabila melihat dari kurun waktu pembentukannya, tim ini
sendiri sebenarnya telah terbentuk sebelum Presiden Soeharto lengser
dari jabatannya dan di ketuai oleh Dirjan POUD Ryaas Rasyid, yang
kemudian beranggotakan beberapa orang yang antara lain ialah Anas
Urbaningrum, Andi Alfian Mallarangeng, Affan Gaffar, Johermansyah
Johan, Luthfi Muthi, serta Ramlan Surbakti. Tim ini kemudian bekerja
50
secara cepat guna dapat merampungkan draft daripada UU tersebut,
dan pada akhirnya setelah kurang lebih tiga bulan lamanya melakukan
temu muka dan diskusi guna menggodok naskah yang diminta, tim
tersebut akhirnya dapat berhasil merampungkan draft RUU mengenai
pemilu, partai politik, serta susunan MPR/DPR, beserta DPR tingkat 1
dan tingkat 2. Hal ini sendiri merupakan pencapaian dari tim tersebut,
50 Pax Benedento, dkk (peny.), Pemilihan Umum 1999 : Demokrasi atau Rebutan Kursi, LSPP : 1999,
Hal. 11.
dpr.go.id 36