Page 36 - BUKU LIMA - DINAMIKA DAN PERANAN DPR RI DALAM MEMPERBAIKI KEHIDUPAN BERNEGARA PADA ERA REFORMASI 1998-2018
P. 36

Pemilu 1999 dan Pembentukan
                                                                                           Dewan Perwakilan Rakyat
                                                                                                   Pasca Orde Baru




                                                  Riset dan Teknologi dan Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan
                                                  Teknologi (BPPT) tahun 1978 sampai dengan tahun 1998. Kala itu, B.J
                                                  Habibie mempunyai kiprah dalam melakukan upaya pengembangan
                                                  teknologi kedirgantaraan di Indonesia, dengan kemudian membuat
                                                  beberapa pesawat terbang, yang kemudian dikenal dengan CN-235
                                                  dan N-250. Selama 20 tahun menjabat tersebut, Habibie menjabat
                                                  diberbagai perusahaan dan badan milik pemerintah (BUMN) pada
                                                  industri strategis, seperti pada PT PAL yang bergerak pada industri
                                                  perkapalan, Pindad yang berfokus pada persenjataan, LEN untuk
                                                  Elektronik, Krakatau Steel yang berfokus pada Baja, Dahana pada bahan
                                                  peledak, Inka atau perusahaan Kereta Api, PT INTI yang berfokus pada
                                                  telekomunikasi, dan lain sebagainya. Menyoal banyak jabatannya yang
                                                  rangkap tersebut, Habibie sendiri tidak mempersoalkannya serta tidak
                                                  menganggapnya sebagai beban yang berat, hal ini sendiri Ia ungkapkan
                                                  dengan berujar sebagai berikut :


                                                       “ pekerjaan saya memang banyak jika dilihat dari deretan-
                                                  deretannya. Tapi jika diperhatikan, semua itu hanya satu, yaitu
                                                  pengembangan teknologi.”


                                                       Selain bergerak sebagai inisiator dalam bidang perkembangan
                                                  teknologi diberbagai perusahaan dan badan milik pemerintah. Pada
                                                  tahun 1990 Habibie juga didapuk untuk menjadi ketua pada Ikatan
                                                  Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI). Hal ini yang kemudian
                                                  membawa beliau untuk berkenalan dengan dunia baru yang
                                                  sebelumnya Ia tidak jamah, yaitu politik. Berbekal hal inilah dirinya
                            BJ Habibie sebagai
                            Presiden ketiga RI    kemudian melangkah lebih maju guna mengomandoi teknologi yang
                        (Sumber: Dokumentasi Pribadi)  ada agar tidak terdistorsi oleh kepentingan politik yang sempit. Hal
                                                  inilah yang kemudian membawa dirinya menjadi wakil dari Presiden
                                                  Soeharto kala itu guna memimpin Indonesia pada periode akhir masa
                                                  kekuasaan Orde Baru (Maret 1998-21 Mei 1998). Yang walaupun hanya
                                                  berlangsung singkat, dan dirinya kemudian harus didapuk menjadi
                                                  pemimpin Indonesia yang baru karena gejolak reformasi yang begitu
                                                  menggelora pada saat itu. 42









                                                  42   Ibid., Hal. 127-128




                         SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   29
                           REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41