Page 61 - BUKU LIMA - DINAMIKA DAN PERANAN DPR RI DALAM MEMPERBAIKI KEHIDUPAN BERNEGARA PADA ERA REFORMASI 1998-2018
P. 61

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                 BERPARLEMEN




                                                  Masyumi, PNI Supeni, Krisna, Partai KAMI, PKD, PAY, Partai MKGR, PIB,
                                                  Partai SUNI, PNBI, PUDI, PBN, PKM, PND, PADI, PRD, PPI, PID, Murba,
                                                  SPSI, PUMI, PSP, serta PARI.
                                                       Karena adanya penolakan dari beberapa partai tersebut,
                                                  kemudian KPU menyerahkan laporan tersebut kepada Presiden, yang
                                                  kemudian segera mengalihkannya ke Panwaslu (Panitia Pengawas
                                                  Pemilu) guna ditindak lanjuti, panwaslu kemudian dalam hal ini mulai
                                                  mengumpulkan suara-suara sumbang yang menjadi kekecewaan
                                                  daripada ke 27 partai yang menolak hasil daripada pemilu 1999 tersebut.
                                                  Setelah beberapa lama kemudian, Panwaslu sebagai lembaga pengawas
                                                  kemudian memberikan hasilnya kepada khalayak yang menyatakan
                                                  bahwa keberatan daripada 12 partai yang menyatakan kekecewaan
                                                  dalam kegiatan pemilihan umum 1999 resmi di tolak. Hal ini berdasarkan
                                                  pada laporan penyimpangan yang kemudian menjadi dasar daripada
                                                  partai-partai tersebut tidak dapat terbukti secara empiris dan tidak
                                                  secara langsung mempengaruhi terhadap perhitungan suara. Maka
                                                  oleh karenanya, laporan-laporan yang dibuat tersebut tidak cukup
                                                  signifikan untuk dapat membatalkan hasil daripada pemilu yang sudah
                                                  terselenggarakan.
                                                       Meneruskan hasil ini, Presiden B.J Habibie kala itu pada akhirnya
                                                  meminta kepada ketua KPU untuk dapat mendatangani berita acara
                                                  pemilihan umum 1999, namun sampai pada saat terakhir, 27 partai yang
                                                  menolak hasil tersebut tetap kukuh pada pendapatnya masing-masing,
                                                  dan pada akhirnya setelah melalui proses yang cukup panjang, Presiden
                                                  mensahkan hasil dari KPU tersebut melalui suatu Keputusan Presiden
                                                  pada tanggal 3 Agustus 1999, atau kira-kira setelah dua bulan lamanya
                                                  pemilu telah terselenggara di seluruh wilayah di Nusantara.
                                                       Setelah di sahkan oleh Presiden, Panitia Pemilihan Indonesia (PPI)
                                                  kala itu langsung bergerak cepat untuk melakukan pembagian kursi.
                                                  Pada tahap situasi juga berjalan dengan cukup alot, hal ini dikarenakan
                                                  adanya penolakan atas hasil pembagian kursi yang telah di tetapkan PPI
                                                  oleh partai-partai islam yang kala itu melakukan stembus accoord atau
                                                  kesepakatan terkait di antara partai-partai politik yang dimana diteken
                                                  sebelum pemungutan suara atau penghitungan suara. Kesepakatan ini
                                                  sendiri bersifat mengikat di antara peserta stembus accord dan di dalam
                                                  kesepakatan itu biasanya dicantumkan klausul diantaranya bagi partai
                                                  politik yang memperoleh suara atau sisa suara terbesar atau terbanyak,
                                                  maka kepada partai tersebut kursi itu akan diberikan, kesepakatan ini
                                                  disampaikan kepada Panitia Penyelenggara Pemilu sesuai tingkatannya.





                                     dpr.go.id   54
   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66