Page 65 - BUKU LIMA - DINAMIKA DAN PERANAN DPR RI DALAM MEMPERBAIKI KEHIDUPAN BERNEGARA PADA ERA REFORMASI 1998-2018
P. 65

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                 BERPARLEMEN




                                                  partai politik tertentu. Di sisi lain, Presiden B.J Habibie juga memberikan
                                                  beberapa kebijakan guna memberikan kesempatan bagi para partai politik
                                                  yang dianggap diperlakukan tidak adil pada masa pemerintahan yang
                                                  sebelumnya, kebijakan tersebut antara lain ialah  :
                                                                                              80
                                                       1.    Memasukkan nama Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan
                                                             Partai Indonesia Perjuangan (PDIP) ke dalam kabinet yang
                                                             Ia bentuk (kabinet reformasi), Dalam hal ini PPP mendapat
                                                             jatah  kursi, yakni menteri Investas/BKPM yang dikomandoi
                                                             oleh Hamzah Haz, dan Menteri Lingkungan Hidup / Kepala
                                                             Bappedal yakni Paniagan Siregar.
                                                       2.    Melakukan pembebasan dan pelonggaran terhadap pendirian
                                                             partai-partai politik baru, sehingga dalam waktu 8 bulan
                                                             setelah Habibie naik menjadi Presiden, dalam hal ini 141 partai
                                                             politik telah terbentuk dan aktif menuju pemilu awal pada
                                                             masa reformasi.
                                                       3.    Melepaskan beberapa tahanan partai politik yang dianggap
                                                             membangkang sebelumnya oleh pemerintahan Orde Baru,
                                                             seperti Dr. Sri Bintang Pamungkas yang merupakan ketua
                                                             partai Uni Demokrasi (PUDI) guna berpartisipasi dalam pemilu
                                                             yang akan diselenggarakan.
                                                       4.    Mendesak partai Golongan Karya (Golkar) untuk mengadakan
                                                             musyawarah nasional Luar Biasa (Munaslub) guna menjauhkan
                                                             partai tersebut para orang-orang atau unsur lama yang
                                                             berafiliasi  ataupun  yang  masih  setia  dengan  Presiden
                                                             Soeharto.
                                                       5.     Mendorong lahirnya partai-partai yang bernafaskan islam,
                                                             seperti Partai Keadilan yang diusung oleh Nur Mahmudi dan
                                                             Partai Bulan Bintang (PBB) yang diketuai oleh Yusril Ihza
                                                             Mahendra.
                                                       6.     Menginstruksikan ABRI untuk dapat bersikap netral dan
                                                             mengambil jarak daripada para partai dan peserta pemilu.
                                                       7.    Melakukan pelarangan yang kemudian disahkan menjadi
                                                             sebuah peraturan pemerintah, dimana para aparatur sipil
                                                             negara atau pegawai negeri sipil (PNS) untuk tidak berafiliasi
                                                             dan menjadi anggota daripada partai politik tertentu.
                                                             Alasannya agar para abdi negara tersebut dapat fokus dalam
                                                             melakukan pengabdian dan terhindar dari konflik kepentingan
                                                             yang sering terjadi, apalagi ketika menjelang pemilihan umum.

                                                  80   Untuk lebih jelasnya mengenai hal ini, Lihat Selo Soemardjan, Op.Cit., Hal. 323.




                                     dpr.go.id   58
   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70