Page 66 - BUKU LIMA - DINAMIKA DAN PERANAN DPR RI DALAM MEMPERBAIKI KEHIDUPAN BERNEGARA PADA ERA REFORMASI 1998-2018
P. 66
Pemilu 1999 dan Pembentukan
Dewan Perwakilan Rakyat
Pasca Orde Baru
Di sisi lain, iklim reformasi juga membawa efek dimana media
dan pers menjadi lebih bebas untuk dapat melakukan pemberitaan
terkait dengan kejadian-kejadian yang terdapat pada sekitar peristiwa
...perpanjangan tangan pemilu kala itu, sejalan dengan hal tersebut, banyak lembaga pemantau
dari informasi resmi independen yang juga turut tumbuh dan hadir dalam menjadi pengawas
daripada pemilihan umum yang hadir pada masa reformasi tersebut,
81
yang diberikan oleh
lembaga-lembaga tersebut banyak memberikan sumbang saran
penguasa, menjadi sekaligus juga kritikan apabila terjadi suatu yang tidak sesuai ataupun
sebuah anjing penjaga yang bertentangan dengan amanat reformasi yang didengungkan oleh
(watch dog)... rakyat yang ada pada saat itu. Dalam hal ini, periode reformasi telah
membuat media yang sebelumnya menjadi perpanjangan tangan dari
informasi resmi yang diberikan oleh penguasa, menjadi sebuah anjing
penjaga (watch dog) bagi terciptanya demokrasi yang adil ditengah-
tengah masyarakat.
Hal ini sendiri tidak dapat dipungkiri, mengingat dalam setiap
perkembangan zaman sebuah gerakan dan aktivisme seringkali
mendapat dukungan dari perkembangan media dan teknologi
informasi. Salah satu contoh yang dapat ditilik terkait dengan hal ini
adalah bagaimana sebuah televisi sebagai sebuah media komunikasi
telah secara langsung ataupun tidak langsung memberikan inspirasi
bagi para mahasiswa pada peristiwa reformasi 1998 untuk dapat
turun ke jalan dan meneriakkan gema-gema reformasi ke seluruh
tanah air. Siaran-siaran yang dilakukan oleh stasiun televisi yang pada
saat itu, yang salah satunya dapat diwakilkan oleh Liputan 6 SCTV
sebagai siaran berita dari salah satu stasiun televisi swasta yang pada
media 1990-an tersebut mulai berkembang, dirasakan efektif dalam
memobilisasi gerakan reformasi di Indonesia. 82
Selain itu masuknya elemen masyarakat yang merupakan
bagian elemen penting negara sebagai pengawas dalam melakukan
pemantauan terhadap jalannya pemilu yang diselenggarakan pasca
Presiden Soeharto jatuh tersebut juga pada akhirnya menjadi faktor
pembeda yang mencolok bagi terciptanya iklim demokrasi yang
kondusif. Eep Saefulloh Fatah menyebutkan bahwa reformasi 1998
merupakan era kebangkitan dari generasi kelas menengah politik, kelas
yang didominasi oleh kalangan dari area perkotaan yang menjadikan
81 Hal ini seperti yang terlihat pada kasus Majalah Pantau, dimana pada awalnya, Pantau hanya
berbentuk newsletter yang bergerak pada pemantauan media yang independen ketika pemilu
1999 berlangsung. Untuk lebih jelasnya, Lihat Majalah Pantau, 1 Edition / 16 Mei 1999. Hal. 1.
st
82 Yongki Gigih Prasisko, Gerakan Sosial Baru Indonesia: Reformasi 1998 dan Proses Demoktratisasi
Indonesia, dalam Jurnal Pemikiran Sosiologi Vol. 3 No. 2, Agustus 2016. Hal. 12
SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 59
REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018