Page 68 - BUKU LIMA - DINAMIKA DAN PERANAN DPR RI DALAM MEMPERBAIKI KEHIDUPAN BERNEGARA PADA ERA REFORMASI 1998-2018
P. 68
Pemilu 1999 dan Pembentukan
Dewan Perwakilan Rakyat
Pasca Orde Baru
rakyat dari seluruh wilayah di Indonesia tersebut, ada konsep idealisme
dan moralitas dari masyarakat yang tengah membuncah, sehingga
membuat proses dari pemilu pada masa awal reformasi tersebut
berjalan dengan baik dan berproses sebagaimana mestinya.
Berkaca daripada hasil-hasil yang telah dicapai tersebut, maka
tak berlebihan apabila anggota dari Dewan Perwakilan Rakyat yang
berdasarkan pada pesta pemilihan umum 1999 ini pada akhirnya
...pada akhirnya menjadi menjadi tonggak awal daripada momentum lembaga perwakilan rakyat
yang utuh dan beragam, setelah sebelumnya selalu didominasi oleh
tonggak awal daripada struktur besar karena ada partai yang kuat pada masa sebelumnya,
momentum lembaga yakni Orde Baru. Sesuatu hal yang mungkin hanya bisa disandingkan
perwakilan rakyat yang dengan para wakil rakyat hasil pemilihan umum pada tahun 1955,
utuh dan beragam,... walaupun dalam kadar dan intensitas waktu yang berbeda. Tak pelak,
hal ini sendiri menjadi salah satu pencapaian daripada pemerintahan
Presiden B.J Habibie kala itu yang berhasil menyelenggarakan pemilu
di era yang baru setelah Presiden Soeharto menyatakan turun dari
jabatannya pada tahun 1998. 85
Menilik pada daftar komposisinya yang beranekaragam, pemilu
yang pada akhirnya berhasil diselenggarakan pada 7 Juni 1999 dapat
dikatakan telah berhasil mengukir perubahan atau babak baru di dunia
perpolitikan dengan membawa banyak kelompok politik baru dalam
ranah legislatif di Indonesia. Setelahnya, melalui rapat paripurna
86
pertama yang diselenggarakan pada 1 Oktober 1999, anggota legislatif
yang merupakan representatif kelembagaan dari seluruh rakyat
Indonesia periode masa bakti 1999-2004 tersebut kemudian dibagi
atas 22 unsur, yakni 21 partai politik dan satu TNI/Polri. Melalui
sistematika tersebut, DPR periode 1999-2004 kemudian menjadi
terdiri atas 10 fraksi dengan jumlah anggota keseluruhan sebanyak
500 orang. Berikut tabel yang merepresentasikan susunan daripada
jumlah fraksi dan kursi di DPR pada masa tersebut : 87
85 Untuk lebih jelas melihat daftar dari siapa saja nama-nama anggota DPR terpilih hasil pemilu
pada masa reformasi tersebut, Lihat lampiran “Daftar Anggota DPR RI Masa Keanggotaan
1999-2004”, Litbang DPD PAN Jakarta Timur, diunduh dari http://pan-jaktim.tripod.com/
Anggota_DPR_1.htm pada hari kamis tanggal 30 Agustus 2018 Pukul 15.35 WIB. Selain itu, lihat
juga Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Buku Kenangan Anggota
Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia 1999-2004. Jakarta : Sekretariat Jenderal DPR RI,
2004.
86 Tabel diambil dari Aisah Putri Budiatri, “Pengawasan DPR 1999-2004: Mewakili Parpol,
Mengabaikan Rakyat?”, dalam Wawan Ichwanuddin (Ed.) Pengawasan DPR Era Reformasi: Realita
Penggunaan Hak Interpelasi, Angket, dan Menyatakan Pendapat. Jakarta : LIPI Press, 2014. Hal.
61.
87 Ibid., Hal ini sendiri menjadi “angin segar bagi proses demokrasi di Indonesia” setelah pada masa
sebelumnya lembaga DPR selalu hanya terwakili oleh beberapa wakil partisipan dari partai politik
yang resmi pada masa Orde Baru, yakni Golkar, PPP , dan PDI. Untuk lebih jelasnya mengenai
hal ini, Lihat Patrick Ziegenhain, The Indonesian Parlement and Democratization, Singapore :
ISEAS, 2008. Hal. 115.
SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 61
REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018