Page 20 - MAJALAH 171
P. 20
PENGA WASAN
Tarif Tol Perlu Dievaluasi
Rasa syukur dan sambutan meriah ditunjukkan pemerintah November 2018 lalu itu menarik
dan sebagian besar masyarakat (terutama di Pulau Jawa) pengguna, operator jalan tol bisa
ketika Tol Trans Jawa yang menghubungkan ujung barat menggratiskan atau memberi
dan ujung timur Pulau Jawa (Merak-Pasuruan) diresmikan diskon tarif kepada pengguna.
Menurutnya, masyarakat jangan
pada akhir tahun 2018 lalu. dikejutkan dengan harga yang
langsung mahal. Apalagi, masih
kata Nyat, keluhan akan mahalnya
asyarakat di Pulau mencapai 90 persen. tarif tol ini bukan hanya ruas
Jawa ataupun “Tarif jalan tol ini masih mahal tol Solo-Ngawi, namun juga di
masyarakat lain yang buat rakyat, perlu dievaluasi beberapa tol lain.
sering melakukan lagi. Solo-Ngawi ini sampai “Kita mendengar keluhan tol-tol
Mmobilitas di Pulau ratusan ribu, bagi rakyat kecil ini mahal. Saya yakin pengelola jalan
Jawa pasti sangat senang dengan berat. Jadi terkesan hanya untuk tol akan respon terhadap keluhan
kehadiran jalan Tol Trans kalangan menengah ke atas. masyarakat. Kemudian rest
Jawa. Hal utama yang paling Padahal maksud Presiden Joko area dan SPBU perlu ditambah
menguntungkan bagi masyarakat Widodo, tol ini dibangun untuk lagi dan diperkecil jaraknya. Kita
yang menggunakan tol tersebut semua kalangan,” kata Nyat saat dukung Presiden Joko Widodo
tentu saja mengenai waktu. mengikuti Kunjungan Kerja Reses membangun infrastruktur,
Dengan adanya tol tersebut, Komisi VI DPR RI meninjau Jalan karena infrastruktur kita sudah
waktu tempuh antarkota maupun Tol Solo-Ngawi dan Rest Area ketinggalan ratusan tahun dari
antarprovinsi di Pulau Jawa tentu KM 519A di Sragen, Jawa Tengah, luar negeri,” dorong legislator
akan terpangkas secara signifikan. baru-baru ini. dapil Kepulauan Riau ini.
Sebagai contoh, perjalanan Legislator Partai Nasional
Jakarta-Surabaya via Tol Trans Demokrat (NasDem) ini PENGOPERASIAN TOL DIPAKSAKAN
Jawa diperkirakan dapat ditempuh menyarankan, agar jalan tol Sementara itu, Anggota
selama kurang lebih 10 jam saja. yang baru diresmikan pada Komisi VI DPR RI Mohammad
Namun tarif yang dipatok
pemerintah untuk kendaraan yang
melawati Tol Trans Jawa (Tol Solo-
Ngawi) dinilai masih memberatkan
terutama bagi kendaraan
golongan III keatas. Hal tersebut
harus mendapatkan perhatian
pemerintah agar masalah tarif
dapat disesuaikan kembali.
Anggota Komisi VI DPR RI
Nyat Kadir menilai tarif Jalan
Tol Solo-Ngawi perlu dievalusi.
Pasalnya, tarif yang diberlakukan
sebesar Rp 1000 per kilometer
dinilai masyarakat masih cukup
mahal. Bahkan, tarif yang telah
dirasionalisasi dari Rp 1300 per
km itu berimbas pada minimnya
pengguna. Golongan III bahkan
hanya menyumbang 0,8 persen
melewati jalan tol sepanjang 90
km ini. Sementara Golongan I
Anggota Komisi VI DPR RI Mohammad Hatta saat mengikuti Kunjungan Kerja meninjau pengoperasiaan Tol Solo-Ngawi. Foto: Sofyan/Jk
20 PARLEMENTARIA EDISI 171 TH. 2019