Page 19 - MAJALAH 106
P. 19

kerja, yang menegaskan bahwa
                                                                                BUMN merupakan aset negara yang
                                                                                dipisahkan baik utangnya maupun
                                                                                piutang, kalau ini jebol maka kita
                                                                                akan balik kepada UU No. 8 tahun
                                                                                1971. “Kita tahu bahwa jaman dulu
                                                                                Pertamina tidak bisa masuk dalam
                                                                                laporan BPK, bahkan sekarang
                                                                                ini, BPK bisa memeriksa Exxon,”
                                                                                terangnya.

                                                                                  Bobby mengatakan, fungsi mana-
                                                                                jemen hulu harus tetap ada apa-
                                                                                pun bentuknya dalam UU Migas
                                                                                nantinya karena hal itu, merupakan
                                                                                re presentasi  Production Sharing
                                                                                Contracts (PSC) yang masih banyak
                                                                                sampai tahun 2028. “Kita ketahui,
                                                                                bahwa dalam dua kali urusan per-
                                                                                panjangan kontrak WMO, DPR ha-
                                                                                nya bisa menandatangani petisi se-
                                                                                cara formal bahkan tidak ada tanda
                                                                                tangannya, yang kita wacanakan
                                                                                untuk perpanjangan kontrak dima-
                                                                                na Pertamina seharusnya diberikan
                                                                                penawaran pertama untuk perpan-
                                                                                jangan tersebut,” katanya.
                                                                                  Terkait peran Pertamina, DPR prin-
                                                                                sipnya setuju adanya pembentukan
                                                                                badan hukum baru bukan seperti
                                                                                Pertamina, karena memang Perta-
                                                                                mina hanya cari profit saja jadi ti-
                                                                                dak bisa membangun kilang karena
            Revisi UU Migas semakin menge rucut dengan munculnya                memang kurang menguntungkan.
            usulan dari para stakeholder untuk mening katkan peran              “Apapun bentuknya akan ada yang
                                                                                berbeda dengan BUMN, SKK Migas
            lembaga peme rintah dalam mengelola cadangan energi                 dan Pertamina, sebelum UU No. 22
                                                                                tahun 2001 memang ada semacam
            di Indonesia, sehingga diharapkan dapat meningkatkan                Badan Pembinaan dan penguasaan
            kemakmuran bagi masyarakat Indonesia.                               kontraktor migas asing, itu akan di-
                                                                                wacanakan kembali,” ujarnya.

                              i t a  s e p a k a t   Menurutnya, DPR ingin memas-  Keseriusan DPR
                              bahwa peran  tikan  mana  yang  terbaik  dalam
                              Pertamina ha-   ruang publik dan mampu mem-         Menurut Bobby, revisi RUU Migas
                              rus  diperkuat  berikan informasi kepada Dewan  merupakan bukti keseriusan DPR
              “Kcaranya dalam  sehingga melalui UU Migas dapat  dalam menindaklanjuti hasil Judi-
            setiap penawaran wilayah kerja  mempercepat pertumbuhan eko-        cial Review MK terhadap UU No.
            baru sebelum ditawarkan Pertam-   no mi kita. “Diharapkan ada infor-  22 tahun 2001 tentang Migas. Se-
            ina bebas untuk memilihnya, jika  masi  yang berimbang sehingga  lain keputusan MK, lanjutnya, juga
            telah memilih Pemerintah harus  memastikan yang benar secara sub-   meru pakan hasil hak angket Pansus
            memberi kan jangan terjadi lagi ka-  stansi,” ujarnya.              BBM karena harga minyak mahal
            lah tender seperti di Papua,” tegas                                 maka setelah diselidiki data yang ada
            anggota DPR dari Komisi VII DPR     Terkait isu pembentukan manaje-  menunjukkan perlunya perubahan
            Bobby Adityo Rizaldi dari Partai Gol-  men baru didalam UU Migas, Bobby  sektor hulu dan semuanya sepakat
            kar.                              mengatakan, saat ini UU BUMN  mengenai hasil Pansus tersebut.
                                              sedang di judicial review oleh serikat
                                                                                  “Yang berkembang di tahun 2009


                                                                                PARLEMENTARIA  EDISI 106 TH. XLIII, 2013  19
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24