Page 22 - MAJALAH 106
P. 22

LAPORAN UTAMA




                                                                             pisah dari negara. Di sisi lain, dibuka
                                                                             peluang untuk memonetasi cadang-
                                                                             an yang ada tanpa merugikan inves-
                                                                             tornya yaitu negara,” katanya.

                                                                               Menurutnya, SKK Migas tertu-
                                                                             tup untuk memanfaatkan potensi
                                                                             tersebut, karena memang yang
                                                                             mengelola seharusnya perusahaan
                                                                             negara sehingga Indonesia dapat
                                                                             mengumpulkan dana yang besar.
                                                                             Melalui cara ini ke depan kita tidak
                                                                             butuh pinjaman nantinya. “Perki-
                                                                             raan kasar saya termasuk batubara,
                                                                             emas, perak aset sekitar 200 ribu
                                                                             Triliun, asumsi saja 50 persen nilai
                                                                             itu nilai biaya produksi dan kontrak-
                                                                             tor. Jadi masih sisa 100 ribu triliun.
                                                                             Kalau tradeable bisa saja misal 10
                                                                             persen 10 ribu Triliun, jadi generasi
                                                                             muda tidak mendapat beban utang
                                                                             negara,” tandasnya.
                                                                               Melanggar UU

                                                                               Kurtubi menilai Presiden RI memi-
                                                                             liki potensi melanggar konstitusi
                                                                             khususnya di sektor migas. Pertama
                                                                             memberlakukan harga pasar Perta-
                                                                             max untuk subsidi karena menurut
                                                                             UU Migas itu tidak dibedakan. “Jadi
                                                                             ini melanggar konstitusi yaitu hasil
                                                                             keputusan MK, harga pasar tidak
                                                                             boleh karena BBM menguasai hajat
                                                                             hidup orang  banyak, kalau dise-
                                                                             rahkan ke pasar pemerintah lepas
                                                                             tang an seharusnya kalau untuk BBM
                                                                             tidak disubsidi tetap dengan harga
           Berikutnya yaitu tradeable yaitu  menciptakan UU Migas yang mam-  pasar, tetapi dengan biaya pokok
          minyak di perut bumi bisa diperda-  pu memanfaatkan secara maksimal  ditambah margin yang ditentukan
          gangkan meskipun barangnya ma-   kekayaan migas untuk kepentingan  oleh pemerintah,” kata Kurtubi.
          sih di perut bumi, seperti pasar Ny-  bangsa namun dengan tata kelola
          mex bisa menjual komoditas minyak  yang baru tidak seperti sekarang   Biaya pokok, lanjutnya, jauh lebih
          de ngan pengiriman dua bulan lagi.  yang hanya menguntungkan asing  rendah dibandingkan acuan harga
                                           semata. “Perusahaan asing menge-  pasar.Kalau biaya pokok yang dike-
           “Transaksi yang terjadi masih be-  bor pertama memang de ngan  luarkan sampai BBM itu disisi kon-
          rada di perut bumi namun nyatanya  modalnya, tetapi setelah dapat  sumen perliternya, merupakan se-
          memang bisa diperdagangkan. Ini  minyak dapat mengagunkannya,  luruh biaya yang dikeluarkan se perti
          semua milik negara bukan kontrak-  setelah itu mereka semua modal  biaya produksi, angkutan, storage,
          tor, jadi akan menjadi milik kontrak-  dengkul, bahkan domestic public  bunga bank. “Kalau impor biaya po-
          tor asing bila telah diproduksi dan  obligation  kita  mengemis  sama  koknya sama dengan harga pasar
          dieksploitasi dari perut bumi dan  mereka, ini salah sekali,” tegasnya.  internasional kalau dalam negeri ti-
          dibagi secara fisik istilahnya crude                               dak sama. Acuan biaya pokok adalah
          entitlement maksudnya sudah bera-  Kur tubi mengajak seluruh  yang benar itu termasuk ketentuan
          da di Pelabuhan ekspor atau titik se-  masyarakat Indonesia menjaga  tarif harga BBM termasuk penghi-
          rah, sementara bila masih di kilang  kedaulatan bangsa dengan men-  tungan harga BBM yang mengacu
          itu masih milik negara,” ujarnya.   cabut UU Migas.“Jadi nanti kita  di APBN karena ketentuan sudah di-
                                           harapkan ada perusahaan negara  cabut di MK,” tandasnya. (TIM PARLE)
           Kedepan, lanjutnya, kita ingin  yang dibentuk khusus dan aset ter-  Foto wahyu/parle.


          22 PARLEMENTARIA  EDISI 106 TH. XLIII, 2013
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27