Page 21 - MAJALAH 142
P. 21

konteks yang dilaksanakan dalam   pelayanan kesehatan  sebagaimana   catering yang  mana persoalan ini
            pelaksanaan kewajiban pemerintah   diatur dalam UU No.36 Tahun 2009   terjadi dari tahun  ke tahun, tetapi
            terkait ibadah haji tidak “sekedar”   tentang Kesehatan dimana fasilitas   tak kunjung ada solusi yang bersifat
            menyelenggarakan melainkan       pelayanan kesehatan dapat dilakukan   komprehensif. Ketiga, daftar tunggu
            “melayani”. Dengan demikian, segala   oleh Pemerintah, pemerintah daerah,   haji yang sangat lama/panjang serta
            upaya perbaikan dalam regulasi   dan/atau masyarakat.              keempat, kurangnya koordinasi antara
            penyelenggaraan ibadah haji yang    Urgensi perubahan substansial   petugas/panitia pelaksanaan ibadah
            dilakukan oleh pemerintah haruslah   dalam UU No.13 Tahun 2008     haji di Arab Saudi.
            sesuai dengan berbagai prasyarat   tentang Penyelenggaraan Haji      Karena itu dalam rang ka
            yang harus dipenuhi dalam pelayanan   menjadi sangat penting dalam   mewujudkan pelayanan ibadah haji
            publik.                          sistem penyelenggaraan ibadah haji   dan umrah yang profesional, perlu
                                             di Indonesia karena sebagaimana   adanya perubahan kebijakan yang
            Menghadirkan Pelayanan Haji      disinggung dalam Naskah Akademik   berupaya untuk mempertegas hak
            Profesional                      Revisi UU No.13 Tahun 2008        dan  kewajiban setiap warga negara
               Sama halnya dengan pelayanan   tertanggal 8 Juni 2015, pelayanan   dan penduduk serta  terwujudnya
            publik lainnya, pelayanan ibadah   ibadah haji yang dilaksanakan   tanggung jawab negara dan
            haji di Indonesia masih menghadapi   pemerintah dari tahun ke tahun   korporasi  dalam penyelenggaraan
            berbagai permasalahan yang sama   mengalami sejumlah permasalahan   pelayanan ibadah haji,  diperlukan
            dengan tahun­tahun sebelumnya.   yang serupa diantaranya: pertama,   norma hukum yang memberi
            Masih juga ditemukan aparatur yang   pendaftaran, pembinaan, pelayanan,   pengaturan secara jelas upaya untuk
            tertangkap tangan korupsi. Belum lagi   dan perlindungan/keamanan. Kedua,   meningkatkan kualitas  dan menjamin
            pelayanan yang kurang profesional   pemondokan, transportasi, dan   penyelenggaraan pelayanan ibadah
                                             pemondokan, transportasi, dan
            karena berbagai macam kendala.                                     haji dan umrah sesuai dengan asas­
               Namun dengan dipahaminya                                        asas umum pemerintahan dan
            penyelenggaraan  ibadah  haji                                      korporasi yang baik serta untuk
            sebagai bentuk pelayanan terhadap                                  memberi perlindungan bagi setiap
            masyarakat yang beragama Islam,                                    warga negara dan penduduk dari
            maka setidaknya ada sejumlah                                       penyalahgunaan wewenang di dalam
            prasyarat yang harus dipenuhi dalam                                penyelenggaraan pelayanan ibadah
            upaya mewujudkan pelayanan ibadah                                  haji dan umrah. Dalam kerangka
            haji yang profesional diantaranya                                  upaya mewujudkan pelayanan ibadah
            sesuai dengan berbagai ketentuan                                   haji dan umrah yang profesional
            dalam  UU Nomor 25 Tahun 2009                                      itulah, pemerintah kemudian Undang­
            tentang Pelayanan Publik. Dalam                                    Undang  memberikan kekuasaan dan
            dimensi penyelenggaraan ibadah haji                                kewenangan kepada pemerintah
            sebagai bentuk pelayanan publik, maka   Pendaftaran, pembinaan,    untuk menetapkan berbagai standar,
            keinginan DPR RI akan adanya  badan   1  pelayanan, dan perlindungan/  mengatur, dan memantau sektor
            khusus di luar pemerintahan yang       keamanan.                   swasta dan/atau badan  khusus yang
            mengurus masalah penyelenggaraan                                   mengurus masalah penyelenggaraan
            ibadah haji dan umrah menjadi      2   Pemondokan, transportasi,   ibadah haji dan umrah. Hal yang tidak
            sangat relevan. Dalam terminologi      dan catering yang mana      boleh dilupakan, dalam penyiapan
            pelayanan publik maka secara           persoalan ini terjadi dari tahun     Standar Pelayanan ibadah haji dan
            otomatis regulator dan operator        ke tahun, tetapi tak kunjung   umrah,  wajib  mengikutsertakan
            tidak bisa berada di satu instansi     ada solusi yang bersifat    masyarakat dan pihak terkait. Selain
            atau kelembagaan. Sama halnya          komprehensif.               itu harus mengatur pula mekanisme
            dengan pelayanan publik seperti yang                               ganti rugi pelayanan publik  sebagai
            dilaksanakan pada sistem jaminan   3   Daftar tunggu haji yang     salah satu wujud konsekuensi nyata
            sosial. Pada sistem jaminan sosial,    sangat lama/panjang         upaya mewujudkan pelayanan ibadah
            Badan Penyelenggara Jaminan Sosial     Kurangnya koordinasi antara   haji dan umrah yang profesional.
            (BPJS)  bertindak sebagai  operator  4  petugas/panitia pelaksanaan
            sedang pemerintah bertindak sebagai    ibadah haji di Arab Saudi.                * Peneliti Madya pada
            regulator. Demikian pula dalam                                             Pusat Penelitian BKD DPR RI




                                                                         PARLEMENTARIA l  EDISI 142 TH. XLVI - 2016  l  21
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26