Page 41 - MAJALAH 142
P. 41

“Di beberapa negara, pegawai parlemen                              cetak berupa majalah dan buletin
            itu terpisah dari pegawai eksekutif.                               Parlementaria plus website resmi DPR
            Kami ingin betul­betul mandiri. Yang                               RI. Bahkan, kini ada sosial media sendiri
            dinamakan kemandirian anggaran dan                                 berupa twitter, facebook, dan instagram.
            kepegawaian itu sekarang tidak ada.                                Sementara untuk media elektroniknya
            Hanya ada kemandirian perencanaan.     Konsep berita yang          ada TV dan Radio Parlemen. Inilah yang
            Penggunaan dan pelaporannya kami       menge depankan isu          selalu setia meliput semua kegiatan
            masih disetir oleh eksekutif,” ungkap   negatif sebagai bahan      para anggota DPR RI, baik di Senayan
            Agung lebih lanjut.                    berita yang punya nilai     maupun di daerah.
                                                                                  Agung mencontohkan, parlemen
                                                   jual, diakui Agung,         di Amerika punya saluran televisi
                                                   telah membentuk             khusus yang menyiarkan seluruh
                                                   opini masyarakat            kegiatan  parlemen  selama  24  jam.
                                                   penuh dengan sinisme        “Siaran televisi ini penting untuk
                                                   terhadap DPR RI.            menjawab sinisme publik selama ini,
                                                                               akibat dari pemberitaan media yang
                                                                               mengedepankan prinsip bad news is
                                                                               good news,” jelas Agung.
                                                                                  Konsep berita yang menge depankan
                                              publik terhadap parlemen kerap   isu negatif sebagai bahan berita yang
                                              mewarnai media massa nasional.   punya nilai jual, diakui Agung, telah
                                              Menurut Agung, media sudah
                                                                               membentuk opini masyarakat penuh
                                             foto : Husen/iw  bersikap tak adil terhadap parlemen.   dengan sinisme terhadap DPR RI. “Kami
                                              Mayoritas para wakil rakyat di DPR RI
                                                                               awalnya ingin mendorong TV Parlemen
                                              sudah bekerja maksimal untuk rakyat.
                                                                               sebagai lembaga penyiaran publik.
                                              Ironisnya, hanya Karena ulah satu
                                              anggota, media langsung menyorot   Namun, karena terbentur undang­
                                                                               undang, akhirnya kami coba menjajaki
                                              negatif semua wakil rakyat.      kerja sama dengan TVRI yang memiliki
             Wakil Ketua BURT DPR RI Novita Wijayanti  Hanya media internal DPR RI   stasiun perwakilan di daerah­daerah
                                              yang bersikap adil dan seimbang.   agar menyiarkan berbagai kegiatan
               Di waktu dan tempat yang sama,   Seperti diketahui, DPR RI punya                                (mh/oji)
            Wakil Ketua BURT lainnya, Novita   media internal sendiri, yaitu media   dewan,” ungkap politisi Dapil Jabar I
                                                                               ini. n
            Wijayanti juga menyampaikan, sudah
            sejak lama DPR RI menyuarakan
            independensi  anggaran dan
            kepegawaian. Ini masih jadi PR besar
            DPR RI dan pemerintah. Setiap kali
            menyusun anggarannya sendiri,
            DPR RI harus berkonsultasi dengan
            pemerintah.
               “Kita harus jadi lembaga tersendiri,
            lepas dari intervensi pemerintah.
            Tetapi, selama ini anggaran kita
            selalu dikonsultasikan dahulu dengan
            Kementerian Keuangan. Ini masalah
            yang  masih  terus  dibahas.  Justru
            kita ingin meminta masukan juga
            dari masyarakat, agar lembaga DPR
            RI bisa lebih baik,” ungkap Anggota
            F­Gerindra ini.
               Sebelumnya, di Yogyakarta, BURT                                                                 foto : Naefurodji/iw
            juga melakukan sosialisasi yang sama
            kepada para akademisi dan pejabat
            Pemprov setempat. Sorot negatif   Delegasi BURT DPR RI bersama Gubernur  DI Yogyakarta.




                                                                         PARLEMENTARIA l  EDISI 142 TH. XLVI - 2016  l  41
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46