Page 42 - MAJALAH 142
P. 42
kUNkER
Komisi III Soroti Kasus Dimas
Kanjeng Dan Kejahatan Narkoba
omisi III DPR RI menghormati sini, tentu itu menjadi urusan penegak apakah Dimas Kan jeng bisa
masyarakat Indonesia hukum,” pungkas politisi asal Dapil menggadakan uang atau tidak.
yang berada di Padepokan NTT itu. Sementara Ketua Yayasan
K Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Padepokan Dimas Kanjeng, Marwah Pemberantasan Narkoba
Mereka datang ke padepokan dari Daud Ibrahim mengatakan, kegiatan Harus Diperkuat
bermacammacam agama, seperti di padepokan ini beribadah sesuai Tim Kunjungan Kerja Komisi III
Islam, Budha, Hindu, Khonghucu, dengan agamanya masingmasing, lainnya me nyorot soal tingginya
Kristen, bahkan Katholik. seperti ummat Kristiani mengadakan kejahatan narkoba di Provinsi Bali.
“Tempat ini diciptakan sedemikian ibadah sendiri, begitu juga yang Hindu. Kebetulan Komisi III telah membentuk
rupa sehingga menjadi tempat yang Sedangkan bagi umat Islam, mereka Panja Pengawasan Penegakan Hukum
kondusif bagi para santri untuk lebih istigosah atau berdoa bersama. Sindikat Narkoba, awal September lalu.
mendekatkan diri dengan Yang Maha
Pencipta. Itu sisi positifnya,” ungkap
Wakil Ketua Komisi III Benny K Harman
kepada Parle usai pertemuan tim
kunjungan spesifik Komisi III DPR RI
dengan Ketua Yayasan Dimas Kanjeng,
Marwah Daud Ibrahim di Masjid
Padepokan, Probolinggo, Jawa Timur,
barubaru ini.
Politisi Fraksi Partai Demokrat
ini mengatakan, ada cerita bahwa
Dimas Kanjeng memiliki kemampuan
metafisika, yakni kemampuan untuk
menggandakan uang. Walaupun
belum diketahui, apakah uang yang
digandakan Dimas Kanjeng ini asli foto : Iwan Armanias/iw
atau palsu. “Komisi III DPR RI meminta
aparat melakukan penanganan hukum
sesuai dengan mekanisme hukum yang
berlaku tanpa menghilangkan hak para Tim Kunjungan Spesifik Komisi III DPR RI dipimpin Benny K Harman saat mengunjungi
santri untuk tetap melakukan meditasi Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Proboliggo, Jawa Timur.
dan mendekatkan diri dengan Yang
Maha Kuasa di sini,” ungkapnya.
Saat ditanya, apakah ada rencana “Jadi, yang diingatkan kepada Sebagaimana dirilis berbagai
paksa pemulangan para santri yang santri adalah mereka harus mengikuti media, Direktur Reserse Narkoba
ada di padepokan, Benny menjawab konstitusi dan mengikuti perintah Polda Bali, Komisaris Besar Franky
tidak ada rencana itu, karena itu agama masingmasing,” kata Marwah Haryanto Parapat telah dicopot sesuai
menyangkut hak setiap individu. Daud. Jadi menurut Marwah, tidak ada rekomendasi Propam karena diduga
Karena ini padepokan, jadi setiap penggandaan uang. Tapi, pengadaan melakukan pemerasan terhadap
orang punya hak di sini. Tapi kalau uang atau mengadakan uang, yaitu dari sejumlah orang yang terlibat tujuh
ada kriminalitas di padepokan, tentu tidak ada menjadi ada. “Silakan nanti kasus narkoba di bawah 0,5 gram.
pihaknya akan minta aparat penegak tim Komisi III DPR RI bertemu dengan Franky juga dilaporkan atas dugaan
hukum untuk menindak tegas sesuai Dimas Kanjeng Taat Pribadi untuk keterlibatannya dalam pemotongan
hukum yang berlaku. membuktikannya di Mapolda Jatim. anggaran DIPA 2016 dengan barang
“Saya tegaskan sekali lagi, apabila Saya dan para santri setuju,” tutupnya. bukti uang tunai Rp 50 juta di
ada kriminalisasi, ada penipuan, dan Tim Komisi III pun berkunjung ke brankas.
ada masalah yang melanggar hukum di Mapolda Jatim untuk membuktikan “Apakah aparat kepolisian sudah on
42 l PARLEMENTARIA l EDISI 142 TH. XLVI - 2016