Page 18 - MAJALAH 140
P. 18

LAPORAN UTAMA



                    Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat

                                             Fahri Hamzah, S.E.

                           Sikap Kritis DPR adalah



                                 Prestasi Demokrasi





                                       at
                                            tahun depan Rp 1.200 triliun, tahun
                                      y
                   ewan Perwakilan Rakyat    tahun depan Rp 1.200 triliun, tahun

                                                           500
                                            berikutnya lagi Rp 1.500 triliun. Kriteria
                                     esia

                                                               triliun.
                   (DPR) Republik Indonesia   berikutnya lagi Rp 1.500 triliun. KriteriaKriteria
                                            kinerja itu progresnya berdasar hasil
                                                           n
                                      atif
                   adalah lembaga legislatif   kinerja itu progresnya berdasar hasil
                                            secara kuantitatif, itulah eksekutif,”
          Dyang memiliki tugas dalam        secara kuantitatif, itulah eksekutif,”
                                      am
          menerima dan memperjuangkan       jelas Fahri.
                                     kan
                                            jelas Fahri.
                                              Namun dalam konteks legislatif,
                                                           k
                                      asi,
          aspirasi rakyat. Dalam era reformasi,   Namun dalam konteks legislatif,
                                      kan
                                            Fahri memastikan pengukuran kinerja
                                                            e
          peran DPR RI  tentu sangat diharapkan   Fahri memastikan pengukuran kinerja
          banyak masyarakat dalam proses    itu berbeda. Karena dalam legislatif
                                      ses
                                            itu berbeda. Karena dalam legislatif
                                                            i
          bernegara, terlebih dalam trias politica   ada keputusan politik dalam proses
                                      tica
                                            ada keputusan politik dalam proses
                                      atif
                                            penyusunan undang-undang (UU), dan
                                                           g
          menempatkan eksekutif dan legislatif   penyusunan undang-undang (UU), dan
                                            kesepakatan itu bermacam-macam.
                                                           e
          berada dalam posisi yang sejajar.  kesepakatan itu bermacam-macam.
                                            Ia menegaskan, bahwa mengurangi
                                      zah
            Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah   Ia menegaskan, bahwa mengurangi
                                                           a
          mengatakan walaupun legislatif    jumlah UU bisa juga disebut prestasi.
                                      atif
                                            jumlah UU bisa juga disebut prestasi.
                                                           a
                                      ang
                                                           y
          dan eksekutif adalah lembaga yang   Namun ia menyayangkan, hal itu
                                            Namun ia menyayangkan, hal itu
                                      ian
          berposisi sejajar, namun penilaian   masih  belum  disoosialisasikan
                                            masih belum disosialisasikan
                                      liki
                                            kepada masyarakat sehingga
          legislatif dan eksekutif memiliki   kepada masyarakat sehingga
                                                           a
                                            masih banyak yang keliru
                                     bisa
          indikator yang berbeda. Tidak bisa   masih banyak  yanng keliru
                                      ktif
          menilai legislatif dengan perspektif   dalam menilai kinerja dewan.
                                            dalam menilai kinerja dewan.
                                              “Misalnya, dalam
                                     nilai
          eksekutif, dan tidak bisa pula menilai   “Misalnya, dalam
                                            fungsi leg islasi,  i,
          eksekutif dengan perspektif  legislatif,   f un g si le g isla s s
                                      atif,
                                      nah
          karena keduanya berada dalam ranah   kalau tahun ini DPR
                                            kalau  tahun ini DPPR
          yang berbeda.                     RI  membuat  220
                                            RI  membuat 200  0
                                                           u
                                            UU, namun tahun
            “Kalau kita bicara kinerja dewan   UU, namun tahun
                                     wan
          itu dilarang menempatkan diri sebagai   berikutnya DPR
                                     agai
                                            berikutnya DPR
          lembaga eksekutif. Ini harus clear dulu.   RI  hanya bikin
                                            RI  hanya bikin
                                      ulu.
                                            15 UU, bukan
                                      dak
          Cara mengukur kinerjanya itu tidak   15 UU, bukan
                                            berarti kinerjanya
                                     ujar
          bisa disamakan dengan eksekutif,” ujar   berarti kinerjanya
          Fahri saat ditemui di Gedung DPR RI,   jelek. Tapi karena
                                      RI,
                                            jelek. Tapi karena
                                            ada k eputusa
          Senayan, Jakarta, baru-baru ini.  ada k eputusan  n
                                            politik untuk membuat
            Memasuki usia DPR RI  ke-71     politik untuk membuat
                                      -71
                                            UU sebanyak itu, karena UU
                                                           k
          tahun pada 29 Agustus 2016 ini,   UU sebanyak itu, karena UU
                                      ini,
                                            yang lain belum  disepakati,
          tentu menjadi momentum semangat   yang lain belum disepakati,
                                      gat
          agar DPR RI  dapat bekerja lebih baik   kesepakatan itu bermacam.
                                            kesepakatan itu bermacam.
                                     baik
                                            Dalam konteks legislatif,
                                                           e
          dalam memperjuangkan aspirasi     Dalam konteks legislatif,
                                      asi
          masyarakat. Sebagai institusi yang   mengurangi jumlah UU bisa
                                      ang
                                            mengurangi jumlah UU bisa
                                     dari
                                            disebut prestasi,” paparnya.
          didalamnya berisikan wakil rakyat dari   disebut prestasi,” paparnya.
                                                           a
                                      ntu
                                              Menurut politisi F-PKS
          berbagai daerah di Indonesia, tentu   Menurut politisi F-PKS
                                                            i
                                                           e
                                     agai
          masyarakatlah yang bertindak sebagai   itu, dalam persepektif
                                            itu, dalam persepektif
                                                           U
                                            legislatif, ada UU  yang
                                     RI .
          hakim dalam menilai kinerja DPR RI .  legislatif, ada UU yang
            “Kalau di eksekutif, jumlah     dibuat, namun ada juga yang
                                                           g
                                      lah
                                            dibuat, namun ada juga yang
                                                           u
                                      si.
                                            dihapus. Menghapus serta
          statistiknya adalah prestasi.     dihapus. Menghapus serta
                                            menghambat pengesahan
          Misalnya, dirjen pajak tahun ini harus   menghambat pengeesahan                                 foto : jayadi/iw
                                      rus
          menghasilkan pajak Rp 1000 triliun,   UU, merupakan bagian dari  Wakil Ketua  DPR RI, Fahri Hamzah
                                      un,
                                                           i
                                            UU, merupakan bagian dari
        18      l  PARLEMENTARIA    EDISI 140 TH. XLVI - 2016
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23