Page 12 - MAJALAH 129
P. 12

laPoran
          utama


          ADA DISHARMONI                                                     rat teguran diberikan oleh  tiga Men­
                                                                             teri  Perhubungan  Freddy  Numberi,
                                                                             EE.Mangindaan, dan Ignasius Jonan. Se­
          DI PELINDO II                                                      belumnya, saat UU Pelayaran disahkan,
                                                                             Menteri Perhubungan saat itu Jusman
                                                                             Syafii Djamal. Dia sudah melaporkan
                                                                             pula kepada Presiden.
                apaian pengelolaan bongkar    Sejak 1999 pengelolaan bongkar muat   Syarat perpanjangan kontrak konsesi
                muat di pelabuhan sangat ber­  mencapai 1,4 juta teus. Sekarang sudah   ini tidak terpenuhi, karena tidak ada izin
                gantung pada pertumbuhan   2,8 juta teus. Capaian dua kali lipat ini   dari otoritas pelabuhan. Ignasius Jonan
          Cekonomi. Semakin tinggi per­    belum tentu prestasi HPH, tetapi me­  mengatakan tidak perlu diperpanjang,
          tumbuhan, semakin banyak aktivitas   mang akibat pertumbuhan ekonomi   sebab anak bangsa sudah mampu me­
          ekspor impor di pelabuhan. Saat ini   Indonesia. Kalau pertumbuhan eko­  ngelolanya. Bila Menteri Perhubungan
          Pelabuhan Tanjung Priok sudah menca­  nomi Indonesia turun, sebaik apapun   tidak memberi izin, berarti izin konsesi
          pai 2,8 juta teus dari sebelumnya 1,4 juta   pe ngelolaan pelabuhan, tidak akan   tidak berlaku.
          teus. Capaian ini belum tentu dari ha­  ada barang masuk, baik impor maupun   Bila ada gugatan ganti rugi dari
          sil kerja Hutchison Port Holding (HPH),   ekspor. Teknologi bongkar muat pelabu­  HPH, siapa yang harus bertanggung
          perusahaan asal Hongkong yang sedang   han tidak serumit teknologi ruang ang­  jawab?
          menjalani kontrak konsesi di Pelabuhan   kasa. Ini masalah sederhana terkait   Jika ada gugatan, itu tanggung jawab
          Tanjung Priok.                   komitmen, kemauan kerja, disiplin, dan   direksi dan komisaris bukan pemerin­
            Ketua Panja Pelindo II Komisi VI DPR   pertumbuhan ekonomi. Kalau ekonomi   tah. Pemerintah sudah mengingatkan
          RI Azam Azman Natawijana menyatakan   sudah tumbuh, apapun pasti datang ke   lewat tiga Menhub. Bahkan, komisaris
          hal tersebut dalam wawancara eksklusif   pelabuhan.                dan Menteri BUMN juga sudah meng­
          dengan Parlementaria akhir September   UU No.17/2008 mengatakan, Badan   ingatkan. Jadi, ada empat menteri yang
          lalu. Banyak pandangan kritis yang di­  Usaha Pelabuhan terpisah dengan oto­  sudah mengingatkan, tiga Menhub dan
          sampaikan politisi Partai Demokrat itu   ritas pelabuhan. Badan Usaha Pelabuhan   satu Menteri BUMN. Direksi yang harus
          soal carut marut di Pelindo II. Dia meni­  itu Pelindo dan perusahaan lain yang   membayar jika digugat.
          lai, Dirut Pelindo II RJ. Lino selain diduga   melakukan kegiatan usaha kepelabu­  Bagaimana Anda menilai jawaban RJ
          melanggar UU Pelayaran, juga kerap ja­  han. Otoritas pelabuhan adalah Dirjen   Lino saat rapat Panja?
          lan sendiri tanpa mengindahkan otori­  Perhubungan Laut, Kemenhub. Dialah   Jawaban Lino banyak bertentangan
          tas pelabuhan dalam menjalani usaha   yang memberikan regulasi pelabuhan.   dengan UU.
          kepelabuhan.                     Nah, Dirut Pelindo II merasa tidak pu­  Perlukah mengganti Dirut Pelindo
            Bahkan, dengan Dewan Komisaris   nya kewajiban untuk minta izin konsesi   II?
          Pelindo II pun tak klop. Panja Pelindo II   kepada otoritas pelabuhan. Padahal itu   Kita serahkan kepada pemerintah.
          bertanya­tanya soal disharmoni yang   amanat UU. Dirut Pelindo II tidak mau   Kita hanya menyelesaikan permasalah­
          terjadi di perusahaan plat merah itu.   tunduk pada UU. Itu yang kita tangkap   annya berdasarkan fakta dan data yang
          Berikut petikan wawancara selengkap­  saat Rapat Panja pertama dengan Dirut   ada. Nanti pemerintah yang putuskan.
          nya.                             Pelindo II. Itu jelas melanggar UU.  Memberikan sanksi adalah domain
            Rapat perdana Panja Pelindo II ba­  Dirut Pelindo berkilah, sudah berkon­  Menteri BUMN. Kita sebagai pengawas
          nyak mengkritik soal kontrak konsesi   sultasi dengan Jamdatun. Dan Jamda­  UU hanya menyampaikan. Direksi se­
          JICT kepada Hutchison Port Hold­  tun mengatakan, tidak perlu minta izin   tiap saat bisa diberhentikan sesuai UU
          ing (HPH), karena melanggar UU   konsesi kepada otoritas pelabuhan. Apa   No.19/2003. Bisa saja Dirut Pelindo II
          No.17/2008 tentang Pelayaran. Benar   hubungannya korporasi dengan Jamda­  diberhentikan bila melanggar UU. DPR
          demikian?                        tun? Korporasi hanya tunduk pada tiga   tidak  bisa  memberhentikan  seorang
            UU itu sudah terbit pada 2008. Di­  organ perseroan, yaitu direksi, komisa­  dirut BUMN.
          katakan dalam UU itu, tiga tahun setelah   ris, dan RUPS, bukan Jamdatun. Bah­  Nilai kontrak konsesi kedua ternya­
          diundangkan, ia mulai berlaku. Berarti   kan, Presiden saja dilarang ikut campur   ta lebih rendah daripada yang pertama.
          berlaku tahun 2011. Kontrak konsesi JICT   dalam pengelolaan perseroan. Itu sesuai   Ini menjadi catatan kritis Panja. Apa
          baru berakhir 2019. Serikat Pekerja JICT   dengan amanat UU No.19/2003 tentang   sesungguhnya yang terjadi?
          sudah menolak perpanjangan konsesi   BUMN.                           Kita belum masuk ke sana, baru kulit­
          itu. SP JICT yakin pengelolaannya sudah   Bagaimana menarik kembali konsesi   nya saja. Nanti kita juga akan masuk le­
          bisa dilakukan oleh anak bangsa. Sejak   itu bila memang batal demi hukum?  bih dalam ke persoalan itu. Ada penasi­
          tahun 1999, pengalaman sudah didapat.   Panja sedang berjalan terus, kita se­  hat­finansial­dari­Research Institute yang
          Saya juga melihat demikian.      dang mengumpulkan bukti­bukti. Su­  memberi penilaian terhadap kelayakan



          12  EDISI 129 TH. XLV, 2015
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17